BAB I
Pendahuluan
Senyawa kimia adalah zat kimia
murni yang terdiri dari dua atau beberapa unsur yang dapat dipecah-pecah lagi
menjadi unsur-unsur pembentuknya dengan reaksi kimia tersebut. Contohnya, dihidrogen monoksida (air, H2O) adalah sebuah
senyawa yang terdiri dari dua atom hidrogen untuk
setiap atom oksigen.
Umumnya, perbandingan ini
harus tetap karena sifat
fisikanya, bukan perbandingan yang dibuat oleh manusia. Oleh karena itu,
material seperti kuningan, semikonduktor
"aluminium galium
arsenida", atau coklat dianggap sebagai campuran atau aloy, bukan senyawa.
Ciri-ciri yang membedakan
senyawa adalah adanya rumus kimia. Rumus kimia memberikan perbandingan atom
dalam zat, dan jumlah atom dalam molekul tunggalnya (oleh karena itu rumus
kimia etena adalah
C2H4
dan bukan CH2).
Rumus kimia tidak menyebutkan apakah senyawa tersebut terdiri atas molekul;
contohnya, natrium klorida (garam dapur,
NaCl adalah senyawa ionik).
Senyawa dapat wujud dalam
beberapa fase.
Kebanyakan senyawa dapat berupa zat padat. Senyawa molekuler dapat juga berupa cairan atau gas. Semua senyawa akan
terurai menjadi senyawa yang lebih kecil atau atom individual bila
dipanaskan sampai suhu
tertentu (yang disebut suhu penguraian).
Zat kimia adalah semua materi dengan komposisi
kimia tertentu. Sebagai contoh, suatu cuplikan air memiliki sifat yang
sama dan rasio hidrogen
terhadap oksigen
yang sama baik jika cuplikan tersebut diambil dari sungai maupun
dibuat di laboratorium. Suatu zat murni tidak dapat dipisahkan
menjadi zat lain dengan proses mekanis apapun. Zat kimia yang umum ditemukan
sehari-hari antara lain adalah air, garam (natrium
klorida), dan gula
(sukrosa).
Secara umum, zat terdapat dalam bentuk padat, cair, atau gas, dan dapat mengalami
perubahan fase
zat sesuai dengan perubahan temperatur
atau tekanan.
Konsep mengenai zat kimia
terbentuk jelas pada akhir abad ke-18 dengan karya kimiawan Joseph Proust mengenai
komposisi beberapa senyawa kimia murni. Ia menyatakan "Semua cuplikan
suatu senyawa memiliki komposisi yang sama; yaitu bahwa semua cuplikan memiliki
proporsi yang sama, berdasarkan massa, dari unsur yang terdapat dalam senyawa
tersebut". Ini dikenal sebagai hukum komposisi tetap,
dan merupakan salah satu dasar dari kimia modern.
Rumus kimia (juga disebut rumus
molekul) adalah cara ringkas memberikan informasi mengenai perbandingan atom-atom yang
menyusun suatu senyawa kimia tertentu, menggunakan sebaris simbol
zat kimia, nomor, dan kadang-kadang simbol yang lain juga, seperti tanda
kurung, kurung siku, dan tanda plus
(+) dan minus (-). Jenis paling sederhana dari rumus kimia adalah rumus
empiris, yang hanya menggunakan huruf dan angka.
Untuk senyawa molekular, rumus
ini mengidentifikasikan setiap unsur
kimia penyusun dengan simbol kimianya dan menunjukkan jumlah atom dari
setiap unsur yang ditemukan pada masing-masing molekul diskrit dari senyawa
tersebut. Jika suatu molekul mengandung lebih dari satu atom unsur tertentu,
kuantitas ini ditandai dengan subskrip setelah simbol kimia
(walaupun buku-buku abad ke-19 kadang menggunakan superskrip). Untuk senyawa ionik dan zat
non-molekular lain, subskrip tersebut menandai rasio unsur-unsur dalam rumus
empiris.
Jenis-jenis senyawa kimia yaitu sebagai berikut:
1. Asam
Sekitar tahun 1800, banyak
kimiawan Prancis, termasuk Antoine
Lavoisier, secara keliru berkeyakinan bahwa semua asam mengandung oksigen.
Lavoisier mendefinisikan asam sebagai zat mengandung oksigen karena
pengetahuannya akan asam kuat hanya terbatas pada asam-asam okso dan karena ia
tidak mengetahui komposisi sesungguhnya dari asam-asam halida, HCl, HBr, dan
HI. Lavoisier-lah yang memberi nama oksigen dari kata bahasa Yunani yang
berarti "pembentuk asam". Setelah unsur klorin, bromin, dan iodin
teridentifikasi dan ketiadaan oksigen dalam asam-asam halida ditemukan oleh Sir
Humphry Davy pada tahun 1810, definisi oleh
Lavoisier tersebut harus ditinggalkan.
Kimiawan Inggris pada waktu
itu, termasuk Humphry Davy, berkeyakinan bahwa semua asam mengandung hidrogen.
Kimiawan Swedia Svante Arrhenius lalu menggunakan landasan ini untuk
mengembangkan definisinya tentang asam. Ia mengemukakan teorinya pada tahun 1884.
Pada tahun 1923, Johannes Nicolaus
Brønsted dari Denmark dan Martin Lowry dari Inggris
masing-masing mengemukakan definisi protonik asam-basa yang kemudian dikenal
dengan nama kedua ilmuwan ini. Definisi yang lebih umum diajukan oleh Lewis pada tahun
yang sama, menjelaskan reaksi asam-basa sebagai proses transfer pasangan
elektron.
Asam (yang sering diwakili dengan rumus umum HA) secara umum merupakan senyawa
kimia yang bila dilarutkan dalam air akan menghasilkan larutan dengan pH lebih kecil dari 7.
Dalam definisi modern, asam adalah suatu zat yang dapat memberi proton (ion H+)
kepada zat lain (yang disebut basa), atau dapat menerima pasangan elektron bebas
dari suatu basa. Suatu asam bereaksi dengan suatu basa dalam reaksi penetralan untuk membentuk garam.
Contoh asam adalah asam asetat (ditemukan dalam cuka) dan asam
sulfat (digunakan dalam baterai atau aki
mobil). Asam umumnya berasa masam, tapi cairan asam pekat sangat berbahaya
dapat merusak kulit dan hati-hati mata, jika terpercik asam pekat bisa
berakibat kebutaan. Jika kena asam pekat harus langsung dicuci dengan air
mengalir sampai benar-benar bersih.
Istilah "asam" merupakan terjemahan dari istilah
yang digunakan untuk hal yang sama dalam bahasa-bahasa Eropa seperti acid
(bahasa Inggris), zuur (bahasa Belanda), atau Säure (bahasa
Jerman) yang secara harfiah berhubungan dengan rasa masam. Dalam kimia, istilah asam memiliki arti yang lebih khusus. Terdapat
tiga definisi asam yang umum diterima dalam kimia, yaitu definisi Arrhenius, Brønsted-Lowry, dan Lewis.
- Arrhenius: Menurut definisi ini, asam adalah suatu zat yang meningkatkan konsentrasi ion hidronium (H3O+) ketika dilarutkan dalam air. Definisi yang pertama kali dikemukakan oleh Svante Arrhenius ini membatasi asam dan basa untuk zat-zat yang dapat larut dalam air.
- Brønsted-Lowry: Menurut definisi ini, asam adalah pemberi proton kepada basa. Asam dan basa bersangkutan disebut sebagai pasangan asam-basa konjugat. Brønsted dan Lowry secara terpisah mengemukakan definisi ini, yang mencakup zat-zat yang tak larut dalam air (tidak seperti pada definisi Arrhenius).
- Lewis: Menurut definisi ini, asam adalah penerima pasangan elektron dari basa. Definisi yang dikemukakan oleh Gilbert N. Lewis ini dapat mencakup asam yang tak mengandung hidrogen atau proton yang dapat dipindahkan, seperti besi(III) klorida. Definisi Lewis dapat pula dijelaskan dengan teori orbital molekul. Secara umum, suatu asam dapat menerima pasangan elektron pada orbital kosongnya yang paling rendah (LUMO) dari orbital terisi yang tertinggi (HOMO) dari suatu basa. Jadi, HOMO dari basa dan LUMO dari asam bergabung membentuk orbital molekul ikatan.
Walaupun bukan merupakan teori yang paling luas cakupannya,
definisi Brønsted-Lowry merupakan definisi yang paling umum digunakan. Dalam
definisi ini, keasaman suatu senyawa ditentukan oleh kestabilan ion hidronium
dan basa konjugat terlarutnya ketika senyawa tersebut telah memberi proton ke
dalam larutan tempat asam itu berada. Stabilitas basa konjugat yang lebih
tinggi menunjukkan keasaman senyawa bersangkutan yang lebih tinggi.
Secara
umum, asam memiliki sifat sebagai berikut:
- Rasa: masam ketika dilarutkan dalam air.
- Sentuhan: asam terasa menyengat bila disentuh, dan dapat merusak kulit, terutama bila asamnya asam pekat.
- Kereaktifan: asam bereaksi hebat dengan kebanyakan logam, yaitu korosif terhadap logam.
- Hantaran listrik: asam, walaupun tidak selalu ionik, merupakan cairan elektrolit.
2.
Basa
Definisi umum dari basa adalah senyawa
kimia yang menyerap ion
hydronium ketika dilarutkan dalam
air.Basa adalah lawan
dari asam, yaitu
ditujukan untuk unsur/senyawa kimia yang memiliki pH lebih dari 7. Kostik
merupakan istilah yang digunakan untuk basa kuat.
Basa dapat dibagi menjadi basa
kuat dan basa lemah. Kekuatan basa sangat tergantung pada kemampuan
basa tersebut melepaskan ion
OH dalam larutan dan konsentrasi larutan basa tersebut.
Basa kuat adalah jenis senyawa sederhana yang dapat
mendeprotonasi asam sangat lemah di dalam reaksi asam-basa. Contoh paling umum
dari basa kuat adalah hidroksida
dari logam alkali dan logam
alkali tanah seperti NaOH dan Ca(OH)2.
Berikut
ini adalah daftar basa kuat:
- Kalium hidroksida (KOH)
- Barium hidroksida (Ba(OH)2)
- Caesium hidroksida (CsOH)
- Natrium hidroksida (NaOH)
- Stronsium hidroksida (Sr(OH)2)
- Kalsium hidroksida (Ca(OH)2)
- Magnesium hidroksida (Mg(OH)2)
- Litium hidroksida (LiOH)
- Rubidium hidroksida (RbOH)
Basa lemah adalah larutan basa tidak berubah seluruhnya
menjadi ion hidroksida dalam larutan.Amonia adalah salah satu contoh basa
lemah. Sudah sangat jelas amonia tidak mengandung ion hidroksida, tetapi amonia
bereaksi dengan air untuk menghasilkan ion amonium dan ion hidroksida.Akan
tetapi, reaksi berlangsung reversibel, dan pada setiap saat sekitar 99% amonia
tetap ada sebagai molekul amonia. Hanya sekitar 1% yang menghasilkan ion
hidroksida.
Berikut
ini contoh basa lemah :
- gas amoniak (NH3)
- besi hidroksida (Fe(OH)2)
- Hydroksilamine (NH2OH)
- Aluminium hidroksida (Al(OH)3)
- Ammonia hydroksida (NH4OH)
- Metilamin hydroxide (CH3NH3OH
- Etilamin hydroxide (C2H5NH3OH)
Secara
umum, Basa memiliki sifat:
- Kaustik
- Rasanya pahit
- Licin seperti sabun
- Nilai pH lebih dari 7
- Mengubah warna lakmus merah menjadi biru
- Dapat menghantarkan arus listrik
- Menetralkan asam
3.
Garam
Dalam ilmu kimia, garam adalah senyawa
ionik yang terdiri
dari ion positif (kation)
dan ion negatif (anion),
sehingga membentuk senyawa netral (tanpa bermuatan). Garam terbentuk dari hasil reaksi
asam dan basa. Komponen kation
dan anion ini dapat berupa senyawa
anorganik seperti klorida (Cl−), dan bisa juga berupa senyawa
organik seperti asetat (CH3COO−) dan ion monoatomik seperti
fluorida (F−), serta ion
poliatomik seperti sulfat (SO42−). Natrium
klorida (NaCl), bahan utama garam
dapur adalah suatu garam.
Ada banyak macam-macam garam.
Garam yang terhidrolisa dan membentuk ion hidroksida
ketika dilarutkan dalam air
maka dinamakan garam basa. Garam yang
terhidrolisa dan membentuk ion hidronium di air disebut sebagai
garam asam. Garam
netral adalah garam yang bukan garam asam maupun garam basa. Larutan Zwitterion
mempunyai sebuah anionik dan kationik di tengah di molekul yang sama, tapi
tidak disebut sebagai garam. Contohnya adalah asam amino,
metabolit,
peptida, dan protein.
Larutan garam
dalam air (Misalnya natrium klorida dalam air) merupakan larutan elektrolit,
yaitu larutan yang dapat menghantarkan arus
listrik. Cairan dalam tubuh makhluk hidup mengandung larutan garam,
misalnya sitoplasma
dan darah. Tapi,
karena cairan dalam tubuh ini juga mengandung banyak ion-ion lainnya, maka
tidak akan membentuk garam setelah airnya diuapkan.
4. Oksida
Oksida adalah senyawa kimia yang sedikitnya mengandung sebuah atom oksigen serta
sedikitnya sebuah unsur lain. Sebagian besar kerak bumi
terdiri atas oksida. Oksida terbentuk ketika unsur-unsur dioksidasi oleh
oksigen di udara. Pembakaran hidrokarbon menghasilkan dua oksida utama karbon, karbon
monoksida, dan karbon dioksida. Bahkan materi yang dianggap
sebagai unsur murni pun seringkali mengandung selubung oksida. Misalnya aluminium foil memiliki
kulit tipis Al2O3
yang melindungi foil dari korosi.
5. Senyawa
organik
Senyawa organik adalah golongan besar senyawa
kimia yang molekulnya
mengandung karbon,
kecuali karbida,
karbonat, dan oksida karbon.
Studi mengenai senyawaan organik disebut kimia
organik. Banyak di antara senyawaan organik, seperti protein, lemak, dan karbohidrat,
merupakan komponen penting dalam biokimia.
Di antara beberapa golongan
senyawaan organik adalah senyawa
alifatik, rantai karbon yang dapat diubah gugus
fungsinya; hidrokarbon aromatik, senyawaan yang
mengandung paling tidak satu cincin benzena; senyawa heterosiklik yang mencakup atom-atom
nonkarbon dalam struktur cincinnya; dan polimer, molekul
rantai panjang gugus berulang.
Pembeda antara kimia organik
dan anorganik adalah ada/tidaknya ikatan karbon-hidrogen.
Sehingga, asam karbonat termasuk anorganik, sedangkan asam
format, asam lemak pertama, organik.
Nama "organik"
merujuk pada sejarahnya, pada abad ke-19, yang dipercaya bahwa senyawa organik hanya
bisa dibuat/disintesis dalam tubuh organisme melalui vis vitalis - life-force.
BAB II
Pembahasan
Kalium
permanganat merupakan senyawa kimia anorganik dengan rumus KmnO4. Garam yang
terdiri dari K+ dan MnO4- ion. Kalium permanganat terurai saat terkena sinar:
2 KMnO4(s) → K2MnO4(s) + MnO2(s) +
O2(g)
Sifat fisik dan kimia:
-
Penampilan: Ungu-perunggu kristal.
-
Bau: Tidak berbau.
-
Kelarutan: 7 g dalam 100 g air.
-
Density: 2.7
-
Vapor Density (Air = 1): 5.40
-
Stabilitas: Stabil di bawah kondisi
biasa penggunaan dan penyimpanan.
-
Berbahaya Dekomposisi Produk: asap
logam beracun mungkin terbentuk ketika dipanaskan untuk dekomposisi.
-
Berbahaya Polimerisasi: akan
terjadi.
-
Tidak kompatibel: Bubuk logam,
alkohol, arsenites, bromida, iodida, fosfor, asam sulfat, senyawa organik,
sulfur, karbon aktif, hidrida, hidrogen peroksida yang kuat, garam besi atau
mercurous, hipofosfit, hyposulfites, sulfida, peroksida, dan oksalat.
-
hindari kondisi : Panas, sumber api
pengapian, dan incompatibles.
Efek kesehatan :
-
Inhalasi : Menyebabkan iritasi pada
saluran pernafasan. Gejala dapat termasuk batuk, sesak napas. Konsentrasi
tinggi dapat menyebabkan edema paru.
-
Tertelan : Mengkonsumsi konsentrasi
padat atau tinggi menyebabkan penderitaan berat sistem gastro-intestinal dengan
luka bakar mungkin dan edema, pulsa lambat; shock dengan jatuhnya tekanan
darah. Menelan konsentrasi sampai 1% menyebabkan pembakaran mual, tenggorokan,
muntah, dan nyeri perut; 2-3% menyebabkan anemia dan pembengkakan pada
tenggorokan dengan lemas mungkin; 4-5% dapat menyebabkan kerusakan ginjal.
-
Kontak kulit : kristal kering dan
solusi terkonsentrasi adalah kaustik menyebabkan kemerahan, nyeri, luka bakar,
noda coklat di daerah kontak dan kemungkinan pengerasan lapisan kulit luar
-
Kontak mata : Kontak mata dengan
kristal (debu) dan solusi terkonsentrasi menyebabkan iritasi parah, kemerahan,
penglihatan kabur dan dapat menyebabkan kerusakan parah, mungkin permanen
-
Eksposur kronis : kontak kulit
berkepanjangan dapat menyebabkan iritasi, defatting, dan dermatitis, mangan
keracunan kronis dapat hasil dari paparan inhalasi debu yang berlebihan untuk
mangan dan melibatkan penurunan sistem saraf pusat.
Kalium
permanganat memiliki nama lain yaitu chameleon mineral, CI 77755, kristal
condy’s dan cairox. Merupakan kristal yang berwarna ungu menjadi kristal
perunggu dan stabil. Apabila kontak dengan senyawa yang mudah menyala akan menyebabkan
kebakaran dan dijauhkan dari senyawa pereduksi, asam kuat, material organik,
peroksida, alkohol dan senyawa kimia logam aktif. Kalium permanganat merupakan
oksidator kuat.
Sifat fisik dari kalium permangant yaitu berwarna kristal ungu seperti kristal
perunggu dan titk leburnya 1050C (terdekomposisi).
Dari hasil penelitian toksisitas kalium
permanganat adalah sebagai berikut:
- Apabila dimakan oleh tikus dengan dosis 1090-2157 mg/kg mengakibatkan kematian sebanyak 50 % (LD50).
- Apabila dimakan oleh wanita dengan konsentrasi terkecil 100 mg/kg mengakibatkan kematian.
- Apabila dimakan oleh babi dengan dosis 1151 mg/kg mengakibatkan kematian sebanyak 50 % (LD50).
Senyawa ini panas apabila dimakan atau
dihisap, juga mengakibatkan panas apabila terjadi kontak dengan kulit. Dengan
sedikit larutan potasium permanganat dapat menyebabkan melarutkan seng dengan
menggunakan air yang banyak.
Pencegahan yang dapat dilakukan apabila
terkena kalium permanganat:
Mata : sesegera
mungkin bilas dengan menggunakan air yang banyak, lakukan hal tersebut kurang
lebih selama sepuluh menit.
Kulit : cuci
dengan menggunakan air yang banyak. Buang kain yang telah terkena zat tersebut,
jika kuit terlihat rusak maka segera bawa ke dokter.
Tertelan :
sesegera mungkin pergi ke dokter.
BAB III
Kegunaan
kalium permanganat
Kalium permanganat (PK) merupakan oksidator kuat yang sering
digunakan untuk mengobati penyakit ikan akibat ektoparasit dan infestasi
bakteri terutama pada ikan-ikan dalam kolam. Meskipun demikian untuk
pengobatan ikan-ikan akuarium tidak sepenuhnya dianjurkan karena diketahui
banyak spesies ikan hias yang sensitif terhadap bahan kimia ini.
Bahan ini diketahui efektif mencegah flukes, tricodina,
ulcer, dan infeksi jamur. Meskipun demikian, penggunaanya perlu dilakukan
dengan hati-hati karena tingkat keracunannya hanya sedikit lebih tinggi saja
dari tingkat terapinya. Oleh karena itu, harus dilakukan dengan dosis
yang tepat. Tingkat keracunan PK secara umum akan meningkat pada lingkungan
akuarium yang alkalin. Potasium permanganat tersedia sebagai
serbuk maupun larutan berwarna violet.
Kalium permanganat (KMnO4) merupakan alkali kaustik yang
akan tersdisosiasi dalam air membentuk ion permanganat (MnO4-) dan juga
mangan oksida (MnO2) bersamaan dengan terbentuknya molekul oksigen
elemental. Oleh karena itu, efek utama bahan ini adalah sebagai
oksidator.
Dilaporkan bahwa permanganat merupakan bahan aktif
beracun yang mampu membunuh berbagai parasit dengan merusak dinding-dinding sel
mereka melalui proses oksidasi. Beberapa literatur menunjukkan bahwa
mangan oksida membentuk kompleks protein pada permukaan epithelium, sehingga
menyebabkan warna coklat pada ikan dan sirip, juga membentuk kompleks protein
pada struktur pernapasan parasit ikan yang akhirnya menyebabkan mereka mati.
Berbagai review dalam berbagai literatur menunjukkan bahwa
kalium permangat dapat membunuh Saprolegnia, Costia, Chilodinella, Ich,
Trichodina, Gyrodactylus dan Dactylogyrus, Argulus, Piscicola, Lernea,
Columnaris dan bakteri lainnya seperti Edwardsiella, Aeromonas, Pseudomonas,
plus Algae dan Ambiphrya.
Mekipun demikian Argulus, Lernea and Piscicola diketahui
hanya akan respon apabila PK digunakan dalam perendaman (dengan dosis:
10-25 ppm selama 90 menit). Begitu pula dengan Costia dan Chilodinella,
dilaporkan resiten terhadap PK, kecuali apabila PK digunakan sebagai terapi
perendaman.
Kalium permangat sebagai terapi perendaman bersifat sangat
kaustik, hal ini dapat menyebabkan penggumpalan nekrosis (ditandai dengan
memutihnya jaringan yang mati) pada sirip. Kerusakan insang juga dapat
terjadi, sehingga dapat menyebabkan kematian pada ikan beberapa minggu kemudian
setelah dilakukan terapi perendaman. Ikan mas koki, diketahui lebih sensitif
terhadap PK sebagai terapi perendaman dibandingkan dengan spesies
lainnya. Dengan alasan-alasan seperti itu, maka sering tidak
direkomendasikan untuk menggunakan PK sebagai terapi perendaman, dan juga
karena efek terapeutiknya tidak lebih baik dibandingakan dengan terapi
terus-menerus dengan dosis 2 - 4 ppm.
Kalium permanganat sangat efektif dalam menghilangkan
Flukes. Gyrodactylus dan Dactylus dapat hilang setelah 8 jam perlakuan dengan
dosis 3 ppm pada suatu sistem tertutup.
Penularan kembali masih dapat terjadi, oleh karena itu,
direkomendasikan untuk mengulang kembali perlakuan 2-3 hari kemudian dengan
dosis 2 ppm.
Beberapa khasiat lain dari Kalium permangat yang dilaporkan
diantaranya adalah:
sebagai disinfektan luka, dapat mengurangi aeromanoas (hingga 99%) dan bakteri
gram negatif lainnya, dapat membunuh Saprolegnia yang umum dijumpai sebagai
infeksi sekunder pada Ulcer, dan tentu saja sebagai oksidator yang akan
mengkosidasi bahan organik.
Beberapa aplikasi lain yang biasa dilakukan oleh para hobiis
dan akuakulturis adalah menggunakannya dalam proses transportasi ikan.
Konsentrasi kurang dari 2 ppm diketahui dapat mengurangi resiko infeksi
Columnaris dan infeksi bakteri lainnya, serta membatasi dan menghentikan
parasit yang sering menyertai ikan dalam proses transportasi. Begitu juga
transportasi burayak dilaporkan aman dengan perlakuan kalium permanganat
dibawah 2 ppm. Meskipun demikian untuk burayak dalam kolam tidak
dianjurkan untuk menggunakan perlakuan kalium permanganat. Hal ini tidak
ada hubungannya dengan keracunan yang mungkin terjadi pada burayak, tetapi
efeknya justru terhadap kemungkinan berkurangnya fitoplankton dan
makrofit yang dapat menyebabkan burayak menderita kelaparan.
Untuk jenis Catfish, perlakuann kalium permanganat sering
dianjurkan untuk dilakukan pada konsentrasi diatas 2 ppm. Meskipun
demikian dosis yang aman adalah 2 ppm.
Fungsi lain dari kalium permanganat dalam akuakultur adalah
sebagai antitoxin terhadap aplikasi bahan-bahan beracun. Sebagai contoh,
Rotenone dan Antimycin sering digunakan sebagai bahan piscisida, yaitu bahan
untuk membunuh ikan hama atau ikan lain yang tidak dikehendaki. Alih-alih
menunggu bahan ini netral secara alamiah dalam waktu tertentu, kalium
permanganat digunakan untuk segera menetralkan kedua bahan tersebut. Konsentrasi
2-3 ppm selama 10-20 jam diketahui cukup untuk menetralisir residu Rotenone
atau Antimycin. Pendapat lain menyatakan bahwa dosis PK sebaiknya
diberikan setara dengan dosis piscisida yang diberikan, sebagai contoh apabila
Rotenone diberikan sebanyak 2 ppm, makan untuk menetralisirnya PK pun diberikan
sebanyak 2 ppm.
Pertama by pass filter biologi. PK dapat membunuh bakteri
dalam filter biologi. Kedua pastikan bahwa aliran air dan aerasi bekerja
optimal, karena pada saat molekul-molekul oragnik teroksidasi, dan algae mati
maka air akan cenderung keruh dan oksigen terlarut menurun. Ketiga
berikan dosis sebanyak 2-4 ppm.
Sebagai gambaran umum satu sendok teh peres (jangan
dipadatkan) kurang lebih setara dengan 6 gram. Hal ini dapat dijadikan
patokan untuk mendapatkan dosis yang diinginkan apabila timbangan tidak
tersedia.
Perlakuan biasanya dilakukan 4 kali berturut dalam waktu 4
hari, dengan pemberian PK dilakukan setiap pagi hari. Apabila pada perlakuan
ketiga atau keempat air bertahan berwarna ungu selama lebih dari 8 jam (warna
tidak berubah menjadi coklat), maka hal ini dapat dijadikan pertanda untuk
menghentikan perlakuan. Karena hal ini menunjukkan bahwa PK sudah tidak
bereaksi lagi, atau dengan kata lain sudah tidak ada lagi bahan yang
dioksidasi. Setelah perlakuan dihentikan lakukan
penggantian air sebanyak 40 % untuk segera membantu pemulihan warna air.
BAB IV
Kesimpulan
Dari makalah di atas dapat di simpulkan:
c.
Rumus kimia
adalah cara ringkas memberikan informasi mengenai perbandingan atom-atom
yang menyusun suatu senyawa
kimia tertentu.
d.
Ada
beberapa jenis senyawa kimia yaitu:
1. Asam
2. Basa
3. Garam
4. Oksida
5. Senyawa organik
e.
Kalium
permanganat merupakan senyawa kimia anorganik dengan rumus KmnO4, berwarna ungu
perunggu kristal, tidak berbau, dan kelarutannya 7g dalam 100g air.
BAB V
Daftar
pustaka
http://easthomas.blogspot.com/2010/10/kalium-permanganat-sebagai-obat-topikal.html
JOIN NOW !!!
BalasHapusDan Dapatkan Bonus yang menggiurkan dari dewalotto.club
Dengan Modal 20.000 anda dapat bermain banyak Games 1 ID
BURUAN DAFTAR!
dewa-lotto.name
dewa-lotto.cc
dewa-lotto.vip
DISKON TOGEL ONLINE TERBESAR
BalasHapusBONUS CASHBACK SLOT GAMES 5%
BONUS ROLLINGAN LIVE CASINO 0,8% (NO LIMIT)
BONUS CASHBACK SPORTSBOOK 5%
Bonus di Bagikan Setiap Hari Kamis pukul 11.00 wib s/d selesai
Syarat dan Ketentuan Berlaku ya bosku :)
BURUAN DAFTAR!
dewa-lotto.biz
UNTUK INFORMASI SELANJUTNYA BISA HUB KAMI DI :
WHATSAPP : (+855 88 876 5575 ) 24 JAM ONLINE BOSKU ^-^
DISKON TOGEL ONLINE TERBESAR
BalasHapusBONUS CASHBACK SLOT GAMES 5%
BONUS ROLLINGAN LIVE CASINO 0,8% (NO LIMIT)
BONUS CASHBACK SPORTSBOOK 5%
Bonus di Bagikan Setiap Hari Kamis pukul 11.00 wib s/d selesai
Syarat dan Ketentuan Berlaku ya bosku :)
BURUAN DAFTAR!
dewa-lotto.biz
UNTUK INFORMASI SELANJUTNYA BISA HUB KAMI DI :
WHATSAPP : (+855 88 876 5575 ) 24 JAM ONLINE BOSKU ^-^