Kamis, 24 April 2014

Makalah Kalium permanganat



BAB I
Pendahuluan
Senyawa kimia adalah zat kimia murni yang terdiri dari dua atau beberapa unsur yang dapat dipecah-pecah lagi menjadi unsur-unsur pembentuknya dengan reaksi kimia tersebut. Contohnya, dihidrogen monoksida (air, H2O) adalah sebuah senyawa yang terdiri dari dua atom hidrogen untuk setiap atom oksigen.
Umumnya, perbandingan ini harus tetap karena sifat fisikanya, bukan perbandingan yang dibuat oleh manusia. Oleh karena itu, material seperti kuningan, semikonduktor "aluminium galium arsenida", atau coklat dianggap sebagai campuran atau aloy, bukan senyawa.
Ciri-ciri yang membedakan senyawa adalah adanya rumus kimia. Rumus kimia memberikan perbandingan atom dalam zat, dan jumlah atom dalam molekul tunggalnya (oleh karena itu rumus kimia etena adalah C2H4 dan bukan CH2). Rumus kimia tidak menyebutkan apakah senyawa tersebut terdiri atas molekul; contohnya, natrium klorida (garam dapur, NaCl adalah senyawa ionik).
Senyawa dapat wujud dalam beberapa fase. Kebanyakan senyawa dapat berupa zat padat. Senyawa molekuler dapat juga berupa cairan atau gas. Semua senyawa akan terurai menjadi senyawa yang lebih kecil atau atom individual bila dipanaskan sampai suhu tertentu (yang disebut suhu penguraian).
Zat kimia adalah semua materi dengan komposisi kimia tertentu. Sebagai contoh, suatu cuplikan air memiliki sifat yang sama dan rasio hidrogen terhadap oksigen yang sama baik jika cuplikan tersebut diambil dari sungai maupun dibuat di laboratorium. Suatu zat murni tidak dapat dipisahkan menjadi zat lain dengan proses mekanis apapun. Zat kimia yang umum ditemukan sehari-hari antara lain adalah air, garam (natrium klorida), dan gula (sukrosa). Secara umum, zat terdapat dalam bentuk padat, cair, atau gas, dan dapat mengalami perubahan fase zat sesuai dengan perubahan temperatur atau tekanan.
Konsep mengenai zat kimia terbentuk jelas pada akhir abad ke-18 dengan karya kimiawan Joseph Proust mengenai komposisi beberapa senyawa kimia murni. Ia menyatakan "Semua cuplikan suatu senyawa memiliki komposisi yang sama; yaitu bahwa semua cuplikan memiliki proporsi yang sama, berdasarkan massa, dari unsur yang terdapat dalam senyawa tersebut". Ini dikenal sebagai hukum komposisi tetap, dan merupakan salah satu dasar dari kimia modern.
Rumus kimia (juga disebut rumus molekul) adalah cara ringkas memberikan informasi mengenai perbandingan atom-atom yang menyusun suatu senyawa kimia tertentu, menggunakan sebaris simbol zat kimia, nomor, dan kadang-kadang simbol yang lain juga, seperti tanda kurung, kurung siku, dan tanda plus (+) dan minus (-). Jenis paling sederhana dari rumus kimia adalah rumus empiris, yang hanya menggunakan huruf dan angka.
Untuk senyawa molekular, rumus ini mengidentifikasikan setiap unsur kimia penyusun dengan simbol kimianya dan menunjukkan jumlah atom dari setiap unsur yang ditemukan pada masing-masing molekul diskrit dari senyawa tersebut. Jika suatu molekul mengandung lebih dari satu atom unsur tertentu, kuantitas ini ditandai dengan subskrip setelah simbol kimia (walaupun buku-buku abad ke-19 kadang menggunakan superskrip). Untuk senyawa ionik dan zat non-molekular lain, subskrip tersebut menandai rasio unsur-unsur dalam rumus empiris.
Jenis-jenis senyawa kimia yaitu sebagai berikut:
1.      Asam
Sekitar tahun 1800, banyak kimiawan Prancis, termasuk Antoine Lavoisier, secara keliru berkeyakinan bahwa semua asam mengandung oksigen. Lavoisier mendefinisikan asam sebagai zat mengandung oksigen karena pengetahuannya akan asam kuat hanya terbatas pada asam-asam okso dan karena ia tidak mengetahui komposisi sesungguhnya dari asam-asam halida, HCl, HBr, dan HI. Lavoisier-lah yang memberi nama oksigen dari kata bahasa Yunani yang berarti "pembentuk asam". Setelah unsur klorin, bromin, dan iodin teridentifikasi dan ketiadaan oksigen dalam asam-asam halida ditemukan oleh Sir Humphry Davy pada tahun 1810, definisi oleh Lavoisier tersebut harus ditinggalkan.
Kimiawan Inggris pada waktu itu, termasuk Humphry Davy, berkeyakinan bahwa semua asam mengandung hidrogen. Kimiawan Swedia Svante Arrhenius lalu menggunakan landasan ini untuk mengembangkan definisinya tentang asam. Ia mengemukakan teorinya pada tahun 1884.
Pada tahun 1923, Johannes Nicolaus Brønsted dari Denmark dan Martin Lowry dari Inggris masing-masing mengemukakan definisi protonik asam-basa yang kemudian dikenal dengan nama kedua ilmuwan ini. Definisi yang lebih umum diajukan oleh Lewis pada tahun yang sama, menjelaskan reaksi asam-basa sebagai proses transfer pasangan elektron.
Asam (yang sering diwakili dengan rumus umum HA) secara umum merupakan senyawa kimia yang bila dilarutkan dalam air akan menghasilkan larutan dengan pH lebih kecil dari 7. Dalam definisi modern, asam adalah suatu zat yang dapat memberi proton (ion H+) kepada zat lain (yang disebut basa), atau dapat menerima pasangan elektron bebas dari suatu basa. Suatu asam bereaksi dengan suatu basa dalam reaksi penetralan untuk membentuk garam. Contoh asam adalah asam asetat (ditemukan dalam cuka) dan asam sulfat (digunakan dalam baterai atau aki mobil). Asam umumnya berasa masam, tapi cairan asam pekat sangat berbahaya dapat merusak kulit dan hati-hati mata, jika terpercik asam pekat bisa berakibat kebutaan. Jika kena asam pekat harus langsung dicuci dengan air mengalir sampai benar-benar bersih.
Istilah "asam" merupakan terjemahan dari istilah yang digunakan untuk hal yang sama dalam bahasa-bahasa Eropa seperti acid (bahasa Inggris), zuur (bahasa Belanda), atau Säure (bahasa Jerman) yang secara harfiah berhubungan dengan rasa masam. Dalam kimia, istilah asam memiliki arti yang lebih khusus. Terdapat tiga definisi asam yang umum diterima dalam kimia, yaitu definisi Arrhenius, Brønsted-Lowry, dan Lewis.
  • Arrhenius: Menurut definisi ini, asam adalah suatu zat yang meningkatkan konsentrasi ion hidronium (H3O+) ketika dilarutkan dalam air. Definisi yang pertama kali dikemukakan oleh Svante Arrhenius ini membatasi asam dan basa untuk zat-zat yang dapat larut dalam air.
  • Brønsted-Lowry: Menurut definisi ini, asam adalah pemberi proton kepada basa. Asam dan basa bersangkutan disebut sebagai pasangan asam-basa konjugat. Brønsted dan Lowry secara terpisah mengemukakan definisi ini, yang mencakup zat-zat yang tak larut dalam air (tidak seperti pada definisi Arrhenius).
  • Lewis: Menurut definisi ini, asam adalah penerima pasangan elektron dari basa. Definisi yang dikemukakan oleh Gilbert N. Lewis ini dapat mencakup asam yang tak mengandung hidrogen atau proton yang dapat dipindahkan, seperti besi(III) klorida. Definisi Lewis dapat pula dijelaskan dengan teori orbital molekul. Secara umum, suatu asam dapat menerima pasangan elektron pada orbital kosongnya yang paling rendah (LUMO) dari orbital terisi yang tertinggi (HOMO) dari suatu basa. Jadi, HOMO dari basa dan LUMO dari asam bergabung membentuk orbital molekul ikatan.
Walaupun bukan merupakan teori yang paling luas cakupannya, definisi Brønsted-Lowry merupakan definisi yang paling umum digunakan. Dalam definisi ini, keasaman suatu senyawa ditentukan oleh kestabilan ion hidronium dan basa konjugat terlarutnya ketika senyawa tersebut telah memberi proton ke dalam larutan tempat asam itu berada. Stabilitas basa konjugat yang lebih tinggi menunjukkan keasaman senyawa bersangkutan yang lebih tinggi.
Secara umum, asam memiliki sifat sebagai berikut:
  • Rasa: masam ketika dilarutkan dalam air.
  • Sentuhan: asam terasa menyengat bila disentuh, dan dapat merusak kulit, terutama bila asamnya asam pekat.
  • Kereaktifan: asam bereaksi hebat dengan kebanyakan logam, yaitu korosif terhadap logam.
  • Hantaran listrik: asam, walaupun tidak selalu ionik, merupakan cairan elektrolit.
2.      Basa
Definisi umum dari basa adalah senyawa kimia yang menyerap ion hydronium ketika dilarutkan dalam air.Basa adalah lawan dari asam, yaitu ditujukan untuk unsur/senyawa kimia yang memiliki pH lebih dari 7. Kostik merupakan istilah yang digunakan untuk basa kuat.
Basa dapat dibagi menjadi basa kuat dan basa lemah. Kekuatan basa sangat tergantung pada kemampuan basa tersebut melepaskan ion OH dalam larutan dan konsentrasi larutan basa tersebut.
Basa kuat adalah jenis senyawa sederhana yang dapat mendeprotonasi asam sangat lemah di dalam reaksi asam-basa. Contoh paling umum dari basa kuat adalah hidroksida dari logam alkali dan logam alkali tanah seperti NaOH dan Ca(OH)2.



Berikut ini adalah daftar basa kuat:

Basa lemah adalah larutan basa tidak berubah seluruhnya menjadi ion hidroksida dalam larutan.Amonia adalah salah satu contoh basa lemah. Sudah sangat jelas amonia tidak mengandung ion hidroksida, tetapi amonia bereaksi dengan air untuk menghasilkan ion amonium dan ion hidroksida.Akan tetapi, reaksi berlangsung reversibel, dan pada setiap saat sekitar 99% amonia tetap ada sebagai molekul amonia. Hanya sekitar 1% yang menghasilkan ion hidroksida.
Berikut ini contoh basa lemah :
  • gas amoniak (NH3)
  • besi hidroksida (Fe(OH)2)
  • Hydroksilamine (NH2OH)
  • Aluminium hidroksida (Al(OH)3)
  • Ammonia hydroksida (NH4OH)
  • Metilamin hydroxide (CH3NH3OH
  • Etilamin hydroxide (C2H5NH3OH)
Secara umum, Basa memiliki sifat:
  1. Kaustik
  2. Rasanya pahit
  3. Licin seperti sabun
  4. Nilai pH lebih dari 7
  5. Mengubah warna lakmus merah menjadi biru
  6. Dapat menghantarkan arus listrik
  7. Menetralkan asam

3.      Garam
Dalam ilmu kimia, garam adalah senyawa ionik yang terdiri dari ion positif (kation) dan ion negatif (anion), sehingga membentuk senyawa netral (tanpa bermuatan). Garam terbentuk dari hasil reaksi asam dan basa. Komponen kation dan anion ini dapat berupa senyawa anorganik seperti klorida (Cl), dan bisa juga berupa senyawa organik seperti asetat (CH3COO) dan ion monoatomik seperti fluorida (F), serta ion poliatomik seperti sulfat (SO42−). Natrium klorida (NaCl), bahan utama garam dapur adalah suatu garam.
Ada banyak macam-macam garam. Garam yang terhidrolisa dan membentuk ion hidroksida ketika dilarutkan dalam air maka dinamakan garam basa. Garam yang terhidrolisa dan membentuk ion hidronium di air disebut sebagai garam asam. Garam netral adalah garam yang bukan garam asam maupun garam basa. Larutan Zwitterion mempunyai sebuah anionik dan kationik di tengah di molekul yang sama, tapi tidak disebut sebagai garam. Contohnya adalah asam amino, metabolit, peptida, dan protein.
Larutan garam dalam air (Misalnya natrium klorida dalam air) merupakan larutan elektrolit, yaitu larutan yang dapat menghantarkan arus listrik. Cairan dalam tubuh makhluk hidup mengandung larutan garam, misalnya sitoplasma dan darah. Tapi, karena cairan dalam tubuh ini juga mengandung banyak ion-ion lainnya, maka tidak akan membentuk garam setelah airnya diuapkan.
4.      Oksida
Oksida adalah senyawa kimia yang sedikitnya mengandung sebuah atom oksigen serta sedikitnya sebuah unsur lain. Sebagian besar kerak bumi terdiri atas oksida. Oksida terbentuk ketika unsur-unsur dioksidasi oleh oksigen di udara. Pembakaran hidrokarbon menghasilkan dua oksida utama karbon, karbon monoksida, dan karbon dioksida. Bahkan materi yang dianggap sebagai unsur murni pun seringkali mengandung selubung oksida. Misalnya aluminium foil memiliki kulit tipis Al2O3 yang melindungi foil dari korosi.

5.      Senyawa organik
Senyawa organik adalah golongan besar senyawa kimia yang molekulnya mengandung karbon, kecuali karbida, karbonat, dan oksida karbon. Studi mengenai senyawaan organik disebut kimia organik. Banyak di antara senyawaan organik, seperti protein, lemak, dan karbohidrat, merupakan komponen penting dalam biokimia.
Di antara beberapa golongan senyawaan organik adalah senyawa alifatik, rantai karbon yang dapat diubah gugus fungsinya; hidrokarbon aromatik, senyawaan yang mengandung paling tidak satu cincin benzena; senyawa heterosiklik yang mencakup atom-atom nonkarbon dalam struktur cincinnya; dan polimer, molekul rantai panjang gugus berulang.
Pembeda antara kimia organik dan anorganik adalah ada/tidaknya ikatan karbon-hidrogen. Sehingga, asam karbonat termasuk anorganik, sedangkan asam format, asam lemak pertama, organik.
Nama "organik" merujuk pada sejarahnya, pada abad ke-19, yang dipercaya bahwa senyawa organik hanya bisa dibuat/disintesis dalam tubuh organisme melalui vis vitalis - life-force.


BAB II
Pembahasan
Kalium permanganat merupakan senyawa kimia anorganik dengan rumus KmnO4. Garam yang terdiri dari K+ dan MnO4- ion. Kalium permanganat terurai saat terkena sinar:
2 KMnO4(s) → K2MnO4(s) + MnO2(s) + O2(g)

Sifat fisik dan kimia:
-          Penampilan: Ungu-perunggu kristal.
-          Bau: Tidak berbau.
-          Kelarutan: 7 g dalam 100 g air.
-          Density: 2.7
-          Vapor Density (Air = 1): 5.40
-          Stabilitas: Stabil di bawah kondisi biasa penggunaan dan penyimpanan.
-          Berbahaya Dekomposisi Produk: asap logam beracun mungkin terbentuk ketika dipanaskan untuk dekomposisi.
-          Berbahaya Polimerisasi: akan terjadi.
-          Tidak kompatibel: Bubuk logam, alkohol, arsenites, bromida, iodida, fosfor, asam sulfat, senyawa organik, sulfur, karbon aktif, hidrida, hidrogen peroksida yang kuat, garam besi atau mercurous, hipofosfit, hyposulfites, sulfida, peroksida, dan oksalat.
-          hindari kondisi : Panas, sumber api pengapian, dan incompatibles.
Efek kesehatan :
-          Inhalasi : Menyebabkan iritasi pada saluran pernafasan. Gejala dapat termasuk batuk, sesak napas. Konsentrasi tinggi dapat menyebabkan edema paru.
-          Tertelan : Mengkonsumsi konsentrasi padat atau tinggi menyebabkan penderitaan berat sistem gastro-intestinal dengan luka bakar mungkin dan edema, pulsa lambat; shock dengan jatuhnya tekanan darah. Menelan konsentrasi sampai 1% menyebabkan pembakaran mual, tenggorokan, muntah, dan nyeri perut; 2-3% menyebabkan anemia dan pembengkakan pada tenggorokan dengan lemas mungkin; 4-5% dapat menyebabkan kerusakan ginjal.
-          Kontak kulit : kristal kering dan solusi terkonsentrasi adalah kaustik menyebabkan kemerahan, nyeri, luka bakar, noda coklat di daerah kontak dan kemungkinan pengerasan lapisan kulit luar
-          Kontak mata : Kontak mata dengan kristal (debu) dan solusi terkonsentrasi menyebabkan iritasi parah, kemerahan, penglihatan kabur dan dapat menyebabkan kerusakan parah, mungkin permanen
-          Eksposur kronis : kontak kulit berkepanjangan dapat menyebabkan iritasi, defatting, dan dermatitis, mangan keracunan kronis dapat hasil dari paparan inhalasi debu yang berlebihan untuk mangan dan melibatkan penurunan sistem saraf pusat.
Kalium permanganat memiliki nama lain yaitu chameleon mineral, CI 77755, kristal condy’s dan cairox. Merupakan kristal yang berwarna ungu menjadi kristal perunggu dan stabil. Apabila kontak dengan senyawa yang mudah menyala akan menyebabkan kebakaran dan dijauhkan dari senyawa pereduksi, asam kuat, material organik, peroksida, alkohol dan senyawa kimia logam aktif. Kalium permanganat merupakan oksidator kuat. Sifat fisik dari kalium permangant yaitu berwarna kristal ungu seperti kristal perunggu dan titk leburnya 1050C (terdekomposisi).
Dari hasil penelitian toksisitas kalium permanganat adalah sebagai berikut:
  • Apabila dimakan oleh tikus dengan dosis 1090-2157 mg/kg mengakibatkan kematian sebanyak 50 % (LD50).
  • Apabila dimakan oleh wanita dengan konsentrasi terkecil 100 mg/kg mengakibatkan kematian.
  • Apabila dimakan oleh babi dengan dosis 1151 mg/kg mengakibatkan kematian sebanyak 50 % (LD50).
Senyawa ini panas apabila dimakan atau dihisap, juga mengakibatkan panas apabila terjadi kontak dengan kulit. Dengan sedikit larutan potasium permanganat dapat menyebabkan melarutkan seng dengan menggunakan air yang banyak.
Pencegahan yang dapat dilakukan apabila terkena kalium permanganat:
Mata : sesegera mungkin bilas dengan menggunakan air yang banyak, lakukan hal tersebut kurang lebih selama sepuluh menit.
Kulit : cuci dengan menggunakan air yang banyak. Buang kain yang telah terkena zat tersebut, jika kuit terlihat rusak maka segera bawa ke dokter.
Tertelan : sesegera mungkin pergi ke dokter.

BAB III
Kegunaan kalium permanganat
Kalium permanganat (PK) merupakan oksidator kuat yang sering digunakan untuk mengobati penyakit ikan akibat ektoparasit  dan infestasi bakteri terutama pada ikan-ikan dalam kolam.  Meskipun demikian untuk pengobatan ikan-ikan akuarium tidak sepenuhnya dianjurkan karena diketahui banyak spesies ikan hias yang sensitif terhadap bahan kimia ini.  
Bahan ini diketahui efektif mencegah flukes, tricodina, ulcer, dan infeksi jamur.  Meskipun demikian,  penggunaanya perlu dilakukan dengan hati-hati karena tingkat keracunannya hanya sedikit lebih tinggi saja dari tingkat terapinya. Oleh karena itu,  harus dilakukan dengan dosis yang tepat. Tingkat keracunan PK secara umum akan meningkat pada lingkungan akuarium yang alkalin.    Potasium permanganat tersedia sebagai serbuk maupun larutan berwarna violet. 
Kalium permanganat (KMnO4) merupakan alkali kaustik yang akan tersdisosiasi dalam air membentuk ion permanganat  (MnO4-) dan juga mangan oksida (MnO2) bersamaan dengan terbentuknya molekul oksigen elemental.  Oleh karena itu, efek utama bahan ini adalah sebagai oksidator.
Dilaporkan bahwa  permanganat merupakan bahan aktif beracun yang mampu membunuh berbagai parasit dengan merusak dinding-dinding sel mereka melalui proses oksidasi.  Beberapa literatur menunjukkan bahwa mangan oksida membentuk kompleks protein pada permukaan epithelium, sehingga menyebabkan warna coklat pada ikan dan sirip, juga membentuk kompleks protein pada struktur pernapasan parasit ikan yang akhirnya menyebabkan mereka mati.
Berbagai review dalam berbagai literatur menunjukkan bahwa kalium permangat dapat membunuh Saprolegnia, Costia, Chilodinella, Ich, Trichodina, Gyrodactylus dan  Dactylogyrus, Argulus, Piscicola, Lernea, Columnaris dan bakteri lainnya seperti Edwardsiella, Aeromonas, Pseudomonas, plus Algae dan Ambiphrya.
Mekipun demikian Argulus, Lernea and Piscicola diketahui hanya akan respon apabila PK digunakan dalam perendaman  (dengan dosis: 10-25 ppm selama 90 menit). Begitu pula dengan Costia dan Chilodinella, dilaporkan resiten terhadap PK, kecuali apabila PK digunakan sebagai terapi perendaman.  
Kalium permangat sebagai terapi perendaman bersifat sangat kaustik, hal ini dapat menyebabkan penggumpalan nekrosis (ditandai dengan memutihnya jaringan yang mati) pada sirip.  Kerusakan insang juga dapat terjadi, sehingga dapat menyebabkan kematian pada ikan beberapa minggu kemudian setelah dilakukan terapi perendaman. Ikan mas koki, diketahui lebih sensitif terhadap PK sebagai terapi perendaman dibandingkan dengan spesies lainnya.  Dengan alasan-alasan seperti itu, maka sering tidak direkomendasikan  untuk menggunakan PK sebagai terapi perendaman, dan juga karena efek terapeutiknya tidak lebih baik dibandingakan dengan terapi terus-menerus dengan dosis 2 - 4 ppm. 
Kalium permanganat sangat efektif dalam menghilangkan Flukes. Gyrodactylus dan Dactylus dapat hilang setelah 8 jam perlakuan dengan dosis 3 ppm pada suatu sistem tertutup.
Penularan kembali masih dapat terjadi, oleh karena itu, direkomendasikan untuk mengulang kembali perlakuan 2-3 hari kemudian dengan dosis 2 ppm. 
Beberapa khasiat lain dari Kalium permangat yang dilaporkan diantaranya          adalah: sebagai disinfektan luka, dapat mengurangi aeromanoas (hingga 99%) dan bakteri gram negatif lainnya, dapat membunuh Saprolegnia yang umum dijumpai sebagai infeksi sekunder pada Ulcer,  dan tentu saja sebagai oksidator yang akan mengkosidasi bahan organik.
Beberapa aplikasi lain yang biasa dilakukan oleh para hobiis dan akuakulturis adalah menggunakannya dalam proses transportasi ikan.  Konsentrasi kurang dari 2 ppm diketahui dapat mengurangi resiko infeksi Columnaris dan infeksi bakteri lainnya, serta membatasi dan menghentikan parasit yang sering menyertai ikan dalam proses transportasi.  Begitu juga transportasi burayak dilaporkan aman dengan perlakuan kalium permanganat dibawah 2 ppm.  Meskipun demikian untuk burayak dalam kolam tidak dianjurkan untuk menggunakan perlakuan kalium permanganat.  Hal ini tidak ada hubungannya dengan keracunan yang mungkin terjadi pada burayak, tetapi efeknya justru terhadap kemungkinan berkurangnya fitoplankton dan makrofit  yang dapat menyebabkan burayak menderita kelaparan.
Untuk jenis Catfish, perlakuann kalium permanganat sering dianjurkan untuk dilakukan pada konsentrasi diatas 2 ppm.  Meskipun demikian dosis yang aman adalah 2 ppm.
Fungsi lain dari kalium permanganat dalam akuakultur adalah sebagai antitoxin terhadap  aplikasi bahan-bahan beracun. Sebagai contoh, Rotenone dan Antimycin sering digunakan sebagai bahan piscisida, yaitu bahan untuk membunuh ikan hama atau ikan lain yang tidak dikehendaki.  Alih-alih menunggu bahan ini netral secara alamiah dalam waktu tertentu, kalium permanganat digunakan untuk segera menetralkan kedua bahan tersebut. Konsentrasi 2-3 ppm selama 10-20 jam diketahui cukup untuk menetralisir residu Rotenone atau Antimycin.  Pendapat lain menyatakan bahwa dosis PK sebaiknya diberikan setara dengan dosis piscisida yang diberikan, sebagai contoh apabila Rotenone diberikan sebanyak 2 ppm, makan untuk menetralisirnya PK pun diberikan sebanyak 2 ppm.
Pertama by pass filter biologi. PK dapat membunuh bakteri dalam filter biologi. Kedua pastikan bahwa aliran air dan aerasi bekerja optimal, karena pada saat molekul-molekul oragnik teroksidasi, dan algae mati maka air akan cenderung keruh dan oksigen terlarut menurun.  Ketiga berikan dosis sebanyak 2-4 ppm.
Sebagai gambaran umum satu sendok teh peres (jangan dipadatkan) kurang lebih setara dengan 6 gram.  Hal ini dapat dijadikan patokan untuk mendapatkan dosis yang diinginkan apabila timbangan tidak tersedia.
Perlakuan biasanya dilakukan 4 kali berturut dalam waktu 4 hari, dengan pemberian PK dilakukan setiap pagi hari. Apabila pada perlakuan ketiga atau keempat air bertahan berwarna ungu selama lebih dari 8 jam (warna tidak berubah menjadi coklat), maka hal ini dapat dijadikan pertanda untuk menghentikan perlakuan.  Karena hal ini menunjukkan bahwa PK sudah tidak bereaksi lagi, atau dengan kata lain sudah tidak ada lagi bahan yang dioksidasi.     Setelah perlakuan dihentikan lakukan penggantian air sebanyak 40 % untuk segera membantu pemulihan warna air.
BAB IV
Kesimpulan

Dari makalah di atas dapat di simpulkan:
a.      Senyawa kimia adalah zat kimia murni yang terdiri dari dua atau beberapa unsur.
b.      Ciri-ciri yang membedakan senyawa adalah adanya rumus kimia dari setiap senyawa kimia.
c.      Rumus kimia adalah cara ringkas memberikan informasi mengenai perbandingan atom-atom yang menyusun suatu senyawa kimia tertentu.
d.      Ada beberapa jenis senyawa kimia yaitu:
1.      Asam
2.      Basa
3.      Garam
4.      Oksida
5.      Senyawa organik
e.      Kalium permanganat merupakan senyawa kimia anorganik dengan rumus KmnO4, berwarna ungu perunggu kristal, tidak berbau, dan kelarutannya 7g dalam 100g air.

BAB V
Daftar pustaka

http://easthomas.blogspot.com/2010/10/kalium-permanganat-sebagai-obat-topikal.html

3 komentar:

  1. JOIN NOW !!!
    Dan Dapatkan Bonus yang menggiurkan dari dewalotto.club
    Dengan Modal 20.000 anda dapat bermain banyak Games 1 ID
    BURUAN DAFTAR!
    dewa-lotto.name
    dewa-lotto.cc
    dewa-lotto.vip

    BalasHapus
  2. DISKON TOGEL ONLINE TERBESAR
    BONUS CASHBACK SLOT GAMES 5%
    BONUS ROLLINGAN LIVE CASINO 0,8% (NO LIMIT)
    BONUS CASHBACK SPORTSBOOK 5%
    Bonus di Bagikan Setiap Hari Kamis pukul 11.00 wib s/d selesai
    Syarat dan Ketentuan Berlaku ya bosku :)
    BURUAN DAFTAR!
    dewa-lotto.biz
    UNTUK INFORMASI SELANJUTNYA BISA HUB KAMI DI :
    WHATSAPP : (+855 88 876 5575 ) 24 JAM ONLINE BOSKU ^-^

    BalasHapus
  3. DISKON TOGEL ONLINE TERBESAR
    BONUS CASHBACK SLOT GAMES 5%
    BONUS ROLLINGAN LIVE CASINO 0,8% (NO LIMIT)
    BONUS CASHBACK SPORTSBOOK 5%
    Bonus di Bagikan Setiap Hari Kamis pukul 11.00 wib s/d selesai
    Syarat dan Ketentuan Berlaku ya bosku :)
    BURUAN DAFTAR!
    dewa-lotto.biz
    UNTUK INFORMASI SELANJUTNYA BISA HUB KAMI DI :
    WHATSAPP : (+855 88 876 5575 ) 24 JAM ONLINE BOSKU ^-^

    BalasHapus