Senin, 30 November 2015

Komunikasi dalam penyuluhan

BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Berbagai inovasi dan terobosan baru untuk mewujudkan kehidupan masyarakat yang lebih baik terus diciptakan oleh pemerintah maupun LSM-LSM. Inovasi tersebut diinformasikan kepada masyarakat dalam penyuluhan-penyuluhan.

Penyuluhan pada mulanya dikenal dan populer dikalangan pertanian. Menurut Peraton (1983), kegiatan serupa telah dilakukan sejak 11 abad yang lalu, ketika petani pertama berkata kepada saudara perempuannya, “Kamu tidak perlu harus terus-terusan berkeliling mengembara....Yang harus dilakukan adalah, semaikan bibit gandum di belakang gua kita lalu tanam dan pelihara. Aku dan teman-temanku telah melakukannya bertahun-tahun.”

Seiring perkembangannya kegiatan penyuluhan mulai dilakukan dalam bidang ilmu lainnya seperti kesehatan, hukum, lingkungan hidup, dan sebagainya. Pada dasarnya teknik penyuluhan sama dibidang ilmu manapun, hanya saja perbedaannya terdapat pada materi yang disampaikan. Keberhasilan sebuah penyuluhan tidak hanya tergantung kepada materi yang disajikan, tapi bagaimana cara penyampaian materi tersebut bisa memunculkan pemahaman dan perubahan  yang diinginkan pada masyarakat.

Sebuah komunikasi efektif merupakan salah satu indikator penting dalam kegiatan penyuluhan. Seorang penyuluh harus mampu mengkomunikasikan dengan baik dan benar materi penyuluhan sehingga mampu mencapai tujuan dari penyuluhan itu sendiri. Oleh karena itu, untuk memahami bagaimana aktifitas komunikasi dalam penyuluhan, makalah ini disusun dengan judul “Komunikasi dalam Penyuluhan”.

Rumusan Masalah
Apa itu penyuluhan dan komunikasi dan bagaimana hubungan keduanya?
Bagaimana proses komunikasi?
Apa saja unsur-unsur dalam komunikasi?

Tujuan
Mengetahui definisi penyuluhan dan komunikasi
Mengetahui hubungan antara penyuluhan dan komunikasi
Mengetahui proses komunikasi
Mengetahui unsur-unsur komunikasi
BAB II
PEMBAHASAN
Penyuluhan dan Komunikasi
Secara harfiah, penyuluhan berasal dari kata suluh yang berarti obor ataupun alat untuk menerangi keadaan yang gelap. Dapat diartikan penyuluhan dimaksudkan untuk memberikan penerangan ataupun penjelasan kepada mereka yang disuluhi, agar tidak lagi berada dalam kegelapan mengenai masalah tertentu.

Hakekatnya penyuluhan adalah suatu kegiatan komunikasi. Proses yang dialami mereka yang disuluh sejak mengetahui, memahami, meminati, dan kemudian menerapkannya dalam kehidupan yang nyata adalah suatu proses komunikasi. Jadi untuk tercapainya hasil penyuluhan yang baik, sangat dibutuhkan komunikasi yang baik.

Seperti halnya suatu komunikasi akan berhasil ketika kedua belah pihak sama-sama siap untuk itu, demikian pula dengan penyuluhan. Dalam suatu kegiatan penyuluhan diperlukan perencanaan yang matang. Persiapan dan perencanaan dilakukan dengan menyusun sebuaah desain komunikasi penyuluhan.

Melihat bentuk dan tujuannya maka penyuluhan merupakan wujud konkrit dari komunikasi pembangunan suatu bidang yang berkembang pesat sejak penghujung dekade 60-an. Dalam arti luas, komunikasi pembangunan meliputi peran dan fungsi komunikasi (sebagia suatu aktifitas pertukaran pesan secara timbal balik) antara semua pihak yang terlibat dalam pembangunan, terutama antara masyarakat dan pemerintah, sejak dari perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian terhadap pencapaian hasil pembangunan. Sedangkan dalam arti sempit, komunikasi pembangunan merupakan segala upaya dan cara, serta teknik penyampaian gagasan, dan keterampilan-keterampilan pembangunan dari pihak yang memprakarsai pembangunan dan ditujukan kepada masyarakat luas.

Penyuluhan diartikan sebagai usaha menyebarluaskan dan mendidikkan ide-ide dan cara-cara baru untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat. Latar belakang dan konsep-konseo komunikasi pembangunan banyak dijadikan sebagai acuan dalam penyuluhan, terutama penyuluhan pertanian.

Hal-hal pokok yang digmbarkan dalam desain komunikasi penyuluhan adalah seperti berikut:
Masalah yang dihadapi
Siapa yang akan disuluh
Apa tujuan yang hendak dicapai dari setiap kegiatan penyuluhan
Pendekatan yang dipakai
Pengembangan pesan
Saluran yang digunakan
Sistem evaluasi yang “ telah terpasang” atau “built-in” di dalam rencana keseluruhan kegiatan yang dimaksud

Komunikasi Sebagai suatu Proses
Komunikasi sebagai suatu proses tidak memiliki awal dan akhir yang definitif. Pengalaman, pengetahuan, topik, informasi umum, serta sikap kita yang berasal dari masa lalu ikut berpengaruh pada respon kita terhadap sesuatu yang kita terima selama berkomunikasi. Begitu juga pengalaman yang kita terima saat ini akan mempengaruhi respon kita terhadap komunikasi di masa yang akan datang.

Book et al (1980), menyatakan bahwa konsep komunikasi sebagai suatu proses membantu kita memahami dan mengatasi hambatan komunikasi, karena hal itu mengingatkan kita bahwa apa yang dibawa dan diperoleh seseorang pada peristiwa komunikasi adalah berbeda. Prinsip proses tersebut juga menjadi cacatan bagi kita bahwa komunikasi bersifat mengalir.

Komunikasi merupakan suatu proses transaksional dan simbolik yang memungkinkan orang untuk berhubungan dan mengelola lingkungan mereka melalui:
Penegakan kontak antarmanusia
Tukar menukar informasi
Memantapkan sikap dan perilaku orang lain
Mengubah sikap dan perilaku orang lain
Sifat  transaksional maksudnya adalah semua orang ikut mempengaruhi dan dipengaruhi oleh komunikasi, dan juga hubungan mereka dalam interaksi tersebut. Dalam usaha berkomunikasi dengan memilih pesan dan saluran penyampaian pesan tersenut, sebenarnya seorang komunikator berada dalam kemungkinan resiko ikut berubah. Misalnya,  komunikan menolak pesan yang disampaikannya, maka komunikator mencoba lagi, dan melakukan penyesuaian yang dirasanya perlu. Jadi komunikator dan komunikan akan mengalami perubahan namun berbeda derajatnya.
Dean Barnlun melukiskan proses komunikasi sebagai sesuatu yang berkembang, dinamis, sinambung, sirkular, tak dapat diulang, tak dapat dibalikkan, dan kompleks. Sebagai suatu proses, komikasi tidak memiliki titik bertolak, tanpa hentinya komunikasi meliput interpretasi personal, pertukaran sosial, persepsi publik.

Unsur-unsur Proses Komunikasi
Untuk dapat berlangsungnya peristiwa komunikasi setidaknya ada tiga unsur yang memungkinkan terjadinya komunikasi yaitu : sumber (source), pesan (message), dan penerima (receiver)
Sumber
Yang biasa disebut sebagai komunikator, bisa berubah orang perorangan, maupun berupa suatu organisasi komunikasi yang terdiri dari beberapa orang.
Pesan
Disebut juga content, dapat berwujud tinta di atas kertas, suara, getaran arus listrik, lambaian tangan, kibaran bendera ataupun tanda-tanda lain yang memiliki arti
Penerima
Biasa disebut komunikan. Bisa berupa individu yang mendengarkan, membaca, menonton, atau anggota suatu pertemuan yang disebut sebagai khalayak massa (mass audience).
Beberapa sebutan lain yang biasa dipakai untuk menyebut unsur-unsur komunikasi adalah pengirim (sender), pengenkod (encoder), aktor (actor) untuk sumber. Tujuan(destination), pendekod (decoder), dan komunikan untuk penerima.
Komunikasi dalam bahasa latin yang berarti communis dan dalam bahasa inggris berasal dari kata common, berarti menjadikan sesuatu (pesan) sebagai pengetahuan atau pengertian bersama. Ketika seseorang berkomunikasi ia mencoba menegakkan sesuatu “kebersamaan” dengan seseorang yaitu si penerima dalam komunikasi tersebut.
Untuk itu seseorang harus mengenkod (encoding) pesan tersebut menjadi suatu bentuk yang bisa disampaikan dan dimengerti oleh orang yang menjadi penerima dalam komunikasi tersebut. Pesan tersebut diencod menjadi lambang-lambang yang bisa dimengerti bersama. Terlepas apakah lambang –lambang tersebut berupa kata-kata lisan (verbal), bahasa isyarat,  tergantung pada pesan yang ingin disampaikan.
Setelah pesan diencod, disampaikan dengan berbagai cara, baik langsung maupun tidak langsung. Ketika menerima pesan itu komunikan harus mengencod (decoding) pesan tersebut terlebih dahulu, dalam arti diproses agar dimengerti oleh si komunikan tersebut. Proses ini berfungsi untuk mencerna dan menafsirkan maksud yang ingin disampaikan komunikator.
Pada proses decoding komunikanlah yang menetukan bagaimana penafsiran terhadap pesan yang diterimanya, komunikator tidak bisa berbuat apa-apa untuk menentukan bagaimana komunikan menafsirkan pesan tersebut. Pada tahap ini bisa saja terjadi gangguan (noise), sehingga terjadi penyimpangan makna dari yang dimaksudkan oleh komunikator (distorsi).
Menurut Dean Barnlund, komunikasi melukiskan evolusi makna. Makna adalah sesuatu yang diciptakan, ditentukan, diberikan, dan bukan sesuatu yang diterima. Jadi komunikasi bukanlah reaksi terhadap sesuatu, juga bukan interaksi dengan sesuatu melainkan sebuah proses transaksiyang di dalamnya orang menciptakan dan membrikan makna untuk menyadari tujuan-tujuan orang tersebut.
Unsur lain dalam peristiwa komunikasi adalah umpan balik (feedback), yaitu respon atau tanggapan si penerima terhadap pesan yang diterimanya, yang disampaikan komunikator. Dari respon inilah bisa diketahui apakah pesan telah disampaikan secara benar, dan apa respon penerima terhadap pesan yang dimaksudkan.
Beberapa masalah komunikasi yang sering muncul dalam kegiatan penyuluhan adalah:
Kompetensi komunikasi yang seharusnya dimiliki oleh seseorang penyuluh
Sifat atau semangat kepemimpinan seorang agen perubahan pada diri seorang penyuluh
Teknik atau metoda komunikasi yang efektif bagi kegiatan penyuluhan itu sendiri.
Kompetensi komunikasi seseorang penyuluh dibidang apapun sangat ditentukan oleh faktor kredibilitas penyuluh di mata khalayak. Kompetensi komunikasi adalah sejumlah kemampuan dasar dalam berkomunikasi yang harus dimiliki oleh seorang penyuluh agar kegiatannya nanti di tengah-tengah masyarakat dapat berjalan dengan baik.
Syarat kemampuan berkomunikasi untuk seorang penyuluh adalah :
Dapat menjangkau khalayak yang akan disuluhnya
Menguasai bahasa yang dimengerti oleh khalayak  yang akan disuluh
Berpenampilan yang dapat diterima oleh khalayak.











BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Untuk tercapainya hasil penyuluhan yang baik, sangat dibutuhkan komunikasi yang baik. Seperti halnya suatu komunikasi akan berhasil ketika kedua belah pihak sama-sama siap untuk itu, demikian pula dengan penyuluhan. Dalam suatu kegiatan penyuluhan diperlukan perencanaan yang matang. Persiapan dan perencanaan dilakukan dengan menyusun sebuaah desain komunikasi penyuluhan.

Pengalaman, pengetahuan, dan informasi yang dilimiliki seseorang mempengaruhi proses komunikasi yang dilakukannya. Proses komunikasi merupakan sesuatu yang kreatif dan dinamis, dan mengalir. Komunikator akan terus melakukan penyesuaian terhadap pesan dan saluran penyampaiannya ketika seorang komunikan tidak menerima dengan baik pesan yang diterimanya

Berjalannya sebuah komunikasi bisa dilakukan jika terdapat unsur-unsur yang menciptakan sebuah komunikasi, setidaknya ada tiga unsur komunikasi yaitu sumber, pesan, dan penerima.  Ketika unsur tersebut membentuk interaksi sehingga terjadilah sebuah komunikasi baik secara langsung maupun tidak langsung, baik secara verbal maupun nonverbbal, baik secara perorangan maupun kelompok.

Komunikasi merupakan suatu proses interaksi sosial yaang dilakukan seseorang untuk memahami sebuah pesan menjadi makna yang sama diantara kedua belah pihak yaitu komunikator dan komunikan, sehingga tercapai kesamaan makna untuk tujuan tertentu. Kesamaan makna akan mengalami kegagalan ketika terdapat sebuah gangguan (noise). Baik karena proses penyampaian yang tidak sempurna maupun karena penafsiran yang tidak tepat oleh si penerima pesan.
Kompetensi komunikasi seseorang penyuluh dibidang apapun sangat ditentukan oleh faktor kredibilitas penyuluh di mata khalayak. Kompetensi komunikasi adalah sejumlah kemampuan dasar dalam berkomunikasi yang harus dimiliki oleh seorang penyuluh agar kegiatannya nanti di tengah-tengah masyarakat dapat berjalan dengan baik





DAFTAR PUSTAKA
Nasution, Zulkarimen. 1990. Prinsip-prinsip Komunikasi untuk Penyuluhan. Jakarta. Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia
Nimmo, Dan. 2005. Komunikasi Politik “Komunikator, pesan, media”. Bandung: PT. Remaja Rodakarya

Minggu, 29 November 2015

Study kelayakan bisnis

BAB I

ANALISIS MAKRO

 Deskripsi Bisnis
 Identitas Sentra IKM
Nama sentra : Keripik Pisang “Panda Alami”
Alamat sentra : Jalan Sukadamai Kelurahan
                                   Cipadang Kecamatan  Gedong Tataan                  
                                  Kabupaten Pesawaran lampung
Jenis Produksi : Keripik Pisang Coklat
Jumlah unit usaha : 1 (satu)  unit usaha


Negara ini memiliki kekayaan alam yang sangat melimpah, baik kekayaan fauna maupun floranya. Tidak salah lagi bahwa di Indonesia terdapat banyak tumbuhan yang beraneka ragam dan lengkap dengan ciri khasnya masing-masing. Hal ini dikarenakan Indonesia dilalui oleh garis khatulistiwa yang berdampak pada iklimnya yaitu tropis dan banyaknya gunung yang masih aktif sehingga menyuburkan tanah dan cocok untuk berbagai macam jenis tanaman.
Berbicara mengenai tanaman pisang tumbuh amat melimpah hampir di seluruh wilayah indonesia terutama kabupaten Pesawaran. Tanaman ini sangat mudah tumbuh dan banyak sekali manfaatnya . Oleh sebab itu disini dilakukan inovasi berupa pembuatan produk keripik pisang coklat.
Tahap awal dari Rencana bisnis ini adalah membuka industri rumahan dengan target jangka menengah usaha ini akan mengembangkan pemasaran diberbagai daerah di Prov. Lampung. Hal ini dapat dilakukan karena mengingat produk ini cukup tahan lama, sehingga dapat dikirim ke berbagai daerah melalui kegiatan pemasaran yang gencar dengan sasaran masyarakat luas, maupun pengusaha jajanan kuliner lainnya.

Identifikasi Peluang Bisnis
Menciptakan suatu produk yang inovatif dimana memiliki bentuk yang menarik dan rasa yang enak sehingga masyarakat akan membuat orang yang sebelumnya tidak menyukai buah pisang menjadi tertarik mencobanya.
Usaha ini dipilih mengingat beberapa peluang yang dimiliki dari usaha ini. Salah satunya adalah  peluang pasar yang masih cukup memadai untuk dijadikan target dalam pemasaran produk ini. Ditambah lagi teknologi yang mudah dan murah sehingga produk ini berpeluang untuk bersaing dan mampu menguasai pasar. Bahan baku yang berlimpah dan murah dapat dimanfaatkan secara optimal sehingga dapat dipasarkan dengan harga terjangkau.

Analisis Pesaing
Jika dibandingkan dengan usaha yang telah ada persaingan cukup tinggi, hal ini dikarenakan banyaknya produk pabrik sebagai produk competitor dari produk ini, namun produk ini memiliiki beberapa keunggulan, salah satunya harga yang terjangkau karena bahan baku mudah, lokasi pasar yang cukup dekat dari lokasi pusat produksi, serta produk yang disajikan dalam kemasan yang beragam dengan berat yang dikemas. Dimana hasil yang diperoleh dari produk akhir bisa bertahan sampai 5-6 bulan. Meski begitu, usaha ini masih memiliki kelemahan dibanding dengan produk competitor, salah satunya adalah kegiatan promosi yang masih standar, merk yang belum dikenal dan pesaing yang pastinya sudah memiliki keloyalan konsumen.

Analisis Kebutuhan Pasar
Kebutuhan pasar berhubungan dengan permintaan yang dihasilkan dimana dalam hal ini adalah keripik Pisang Coklat. Beberapa cara yang digunakan dalam mendapatkan data permintaan dengan cara metode wawancara ke masyarakat, mencari informasi dari social media dan meminta data statistik dari dinas perindustrian Kab Pesawaran.
Kabupaten Pesawaran masih jarang menjual olahan dari buah pisang menjadi keripik meskipun terdapat beberapa usaha yang sejenis yang pada umumnya hanya memproduksi jika ada pesanan saja. Dengan situasi seperti itu maka kesempatan bagi usaha ini untuk berkembang masih terbuka lebar dan semakin mantap memulai usaha ini. Harga keripik pisang Rp 8.000 / (250 gr).

Analisis SWOT
Analisa SWOT merupakan metode yang digunakan untuk mengetahui kekuatan, kelemahan, ancaman dan peluang dari usaha yang didirikan. Kali ini akan dipaparkan mengenai Analisa SWOT usaha keripik ini.
Kekuatan (Strenghts)
Bahan baku melimpah
Modal untuk memulai usaha kecil
Teknologi yang digunakan sederhana
Sumber daya manusia banyak tersedia
Kelemahan (Weakness)
Produk tidak terlalu tahan lama karena tidak menggunakan pengawet.
Merk belum dikenal oleh masyarakat.
Peluang (Opportunities)
Dapat mudah memasuki target pasar karena masih jarang usaha keripik pisang di Kabupaten Pesawaran bahkan Prov. Lampung
Harga sangat terjangkau
Usaha ini menghasilkan produk sehat dan tanpa bahan pengawet
Ancaman (Threats)
Timbul usaha sejenis
Jaringan pemasaran belum luas
Perubahan selera konsumen

Rumusan Strategi

 Terus gencar melaksanakan promosi tambahan untuk daerah  lain melalui    relasi yang dimiliki bahwa produk ini memiliki keunggulan baik dari segi harga maupun kualitas produk pesaingnya
Memanfaatkan peluang pasar yang luas serta lokasi yang dekat dari target pasar sehingga mudah untuk mengenalkan merk dengan biaya yang lebih ringan
Harga yang sangat terjangkau akan meminimalisir ancaman pesaing. Maka kegiatan promosi harus lebih gencar.
Menerapkan sistem promosi yang lebih baik sehingga dapat mengatasi ancaman dan kelemahan.







BAB II
ASPEK PEMASARAN

Identifikasi Konsumen Potensial
Keripik merupakan produk makanan yang dimana disukai oleh semua kalangan. Untuk itu keripik ini dibuat dan dikemas semenarik mungkin untuk menarik minat konsumen bukan hanya dari kalangan bawah tetapi juga kalangan menengah ke atas baik laki-laki maupun perempuan. Oleh sebab itu target konsumen adalah seluruh lapisan masyarakat yang terdiri dari anak-anak, remaja dan dewasa. Keripik pisang coklat ini dikonsumsi oleh orang-orang yang tinggal di kabupaten Pesawaran dan sekitarnya baik perkotaan dan pedesaan.

Identifikasi Spesifikasi Produk
Produk yang dihasilkan adalah berbagai variasi rasa keripik pisang, namun yang diminati dipasaran yaitu rasa keripik pisang coklat. Bahan baku yang digunakan beserta dengan bahan penolongnya menggunakan bahan-bahan yang sehat dan alami tanpa bahan pengawet. Ukuram keripik pisang coklat yakni 250 gr/bungkus dengan harga Rp. 8.000. Daya tahan dari produk ini selama 5-6 bulan.

Penetapan Dan Kebijakan Harga
Harga keripik pisang coklat yakni Rp 8.000/bungkus. Hal ini dikarenakan dengan harga yang murah tetapi tidak mengurangi keuntungan dari usaha keripik ini. Hal ini ditetapkan berdasarkan keinginan konsumen dalam membeli produk ini. Karena diketahui bahwa pada umumnya konsumen suka membeli produk dengan harga murah tetapi kualitas terjamin. Dan ini ditetapkan berdasarkan perhitungan estimasi biaya yang dikeluarkan untuk mendirikan usaha ini.


Analisis Pesaing
Pesaing Produk ini selain dari IKM dengan produk sejenis keripik juga, pesaingnya juga berasal dari produk-produk pabrikan seperti Chitato, Lays dan lainnya. Namun, keunggulan produk ini adalah harga serta rasa yang tidak kalah jauh dari produk-produk IKM lainnya. Sedangkan kelemahannya adalah merk dagang yang belum dikenal membutuhkan usaha promosi lanjutan. Dengan situasi seperti itu maka akan ada kesempatan bagi usaha ini untuk berkembang masih sangat terbuka lebar dan akan semakin mantap dalam menjalankan usaha ini. Dan ini sangat benar-benar layak untuk didirikan.

Analisis Pasar Dan Permintaan
Gambaran mengenai aspek pemasaran secara menyeluruh yang mencakup prospek pemasaran, strategi maupun indikator ekonomi yang akan mendasari analisis pangsa pasar secara langsung yang dapat mempengaruhi keberhasilan usaha khususnya rencana untuk menambah jumlah produksi produk yang tentu akan mempengaruhi aspek pasar yaitu semakin meluasnya pangsa pasar akan produk tersebut.
Produksi 54 Kg pisang atau sekitar 8-9 tandan pisang yaitu 1 tandan pisang dengan berat 6 kg menghasilkan 24 bungkus keripik. Dalam 1 hari menghasilkan 200 bungkus dan untuk 1 bulannya 6000 bungkus. Untuk itu jumlah permintaan nyata perkiraan 70% dari jumlah produksi tiap bulan, dengan asumsi bahwa produk tidak langsung habis dibeli dalam 1 bulan.

Kebijakan pemasaran
Pemasaran yang dilakukan selain dilakukan secara face to face dan mengandalkan jaringan, kegiatan promosi juga dilakukan dengan mengandalkan teknologi yang ada yaitu facebook, twiter, dan dapat memanfaatkan media lainnya. Sistem pembayaran dilakukan dalam secara cash dan titipan. Transportasi yang digunakan adalah transportasi darat dan menggunakan tenaga pemasaran khusus yang direkrut untuk melaksanakan kegiatan pemasaran dan focus pada perluasan pasar.

Strategi Promosi
Strategi promosi yang dibuat untuk usaha ini adalah dari mulut ke mulut. Dengan demikian akan semakin banyak yang mengenal produk keripik pisang ini, Selain itu dapat dilakukan juga dengan brosur dan selebaran. Hal ini akan dapat meningkatkan keinginan konsumen untuk mencoba keipik ini. Hal yang sedang sangat terkenal adalah promosi dengan menggunakan media social. Media social akan membantu untuk semakin banyak orang mengenal produk ini secara lebih cepat.








BAB III
ASPEK SUMBER DAYA MANUSIA

3.1. Analisa Kebutuhan Tenaga Kerja
Di dalam memperoleh tenaga kerja juga bukan merupakan hal yang harus diabaikan. Ada beberapa hal yang harus dianalisa sehingga usaha ini akan semakin layak untuk didirikan. Ada beberapa hal yang penting yang harus diperhatikan sehingga akan membuat usaha semakin berkembang juga. Satu hal yang perlu adalah komunikasi antar pimpinan dengan pekerja baik vertikal maupun horizontal. Hal ini dapat meliputi jenis kelamin, pendidikan, usia dan jumlah jam kerja.
Berikut ini adalah analisa tenaga kerja yang dibutuhkan usaha keripik kol ini:

No. Jenis Pekerjaan Jumlah Pekerja Spesifikasi Pekerja Jam Kerja Dalam Sehari  
  Jenis Kelamin Pendidikan Usia  
1. Pemimpin 1 Perempuan D3 22 tahun 8 jam  
2. Bagian produksi 4 4/Pa dan
1/Pi SMA 18-30 tahun 8 jam  
3. Bagian administrasi + keuangan 1 Perempuan D3 22-30 tahun 8 jam  
4. Bagian pemasaran 2 Laki-laki SMA 18-30 tahun 8 jam

3.2. Metoda Rekrutmen Tenaga Kerja
Mencari tenaga kerja yang diharapkan juga dapat dilakukan dengan cara rekrutmen yang tepat. Dalam usaha keripik pisang ini dalam hal rekrutmen tenaga kerja dilakukan dengan beberapa cara yakni:
Membuat pengumuman info lowongan pekerjaan di depan pintu atau sekitar tempat usaha.
Membuat iklan lowongan kerja melalui social media seperti facebook dan twitter.
Memberitahu informasi kepada tetangga dan keluarga.
Adapun cara untuk merekrut tenaga kerja dilakukan dengan cara metode wawancara. Karena akan ada keterbukaan antara pemimpin dan tenaga kerja.

3.3. Pengembangan Keahlian Tenaga Kerja
Kiat-kiat untuk mengembangkan keahlian tenaga kerja dapat dilakukan dengan membuat SOP (Standar Operasional Prosedure) agar memudahkan tenga kerja untuk dapat segera beradaptasi dengan lingkungan kerja. Hal ini juga didukung dengan mengikut sertakan karyawan dalam kegiatan-kegiatan pelatihan teknis sehingga lebih terampil dan cakap dalam menekuni bidangnya. Kiat lain yang dapat dilakukan untuk meningkatkan keterampilan tenaga kerja adalah dimana pemilik/pimpinan usaha terus mencari informasi dan membagikannya pada tenaga kerja dimana informasi itu sangat berkaitan dengan peningkatan ketrampilan pekerja.

3.4. Sistem Pengupahan Dan Pengajian
Dalam usaha ini hanya dipekerjakan karyawan tetap, sehingga dilakukan sistem penggajian setiap bulannya sesuai dengan bidang pekerjaan masing-masing individu dan apabila jumlah produksi dan permintaan meningkat karyawan mendapatkan bonus tambahan. Berikut adalah keterangan penggajian tenaga kerja:
Pemimpin Rp 2.500.000
Bagian produksi Rp 1.800.000/orang
Bagian administrasi dan keuangan Rp 1.800.000/orang
Bagian pemasaran Rp 1.800.000./orang

3.5. Struktur Organisasi

Bagian Pemasaran
Bagian Produksi
Bagian Administrasi+Keuangan
Pemimpin








Tugas dan tanggung jawab bagian masing-masing yakni:
Pemimpin
Pemimpin bertugas sebagai pengambil keputusan, melakukan pengawasan dan memotivasi pekerja.
Bagian administrasi dan keuangan
Bagian ini bertugas menyusun anggaran perusahaan, mencatat uang masuk dan keluar, menyimpan arsip dan dokumen.
Bagian produksi
Bagian produksi bertugas untuk mengolah bahan mentah menjadi produk keripik pisang yang siap dipasarkan.
Bagian pemasaran
Bagian pemasaran bertugas untuk memperluas pangsa pasar dalam mempromosikan keripik pisang coklat.





BAB IV
ASPEK PRODUKSI

4.1. Analisis Kebutuhan Mesin Dan Teknologi
Di dalam pembuatan keripik pisang ini peralatan dan mesin yang digunakan sangat sederhana dan penggunaannya pun simple. Adapun peralatan yang digunakan yakni:

No. Jenis Mesin Dan Peralatan Spesifikasi Banyaknya Nilai Ekonomis
(Tahun)  
1. Wajan Penggoreng -
1 3 tahun  
2. Mesin kemasan Tipe PCS 200A, panjang 20 cm, power 300 watt, berat 2,7 Kg, bahan alumunium. 1 5 tahun  
3. Pisau Merek cap bawal 1 1  
4. Ketelan Bahan kayu 1 1 tahun  
5. Gas LPG Keluaran pertamina 1 5 tahun  
6. Baskom Terbuat dari plastik       1 1 tahun  
7. Timbangan _ 1 2 tahun


4.2. Pengadaan Bahan Baku
Bahan baku yang digunakan untuk pembuatan keripik pisang ini terdiri dari dua bagian yakni bahan baku utama dan bahan baku penolong.
Bahan baku utama
Bahan baku utama dalam pembuatan keripik ini adalah pisang. pisang diambil atau dibeli langsung kepada petani pisang atau masyarakat. Karena petani banyak menanam pisang dikebunnya. Ketersediaan dari bahan baku ini sangat melimpah dan akan terus ada sepanjang tahun karena banyak petani yang menanam tanaman pisang.
Bahan baku penolong
Bahan-bahan ini sangat berfungsi untuk melengkapi daripada pembuatan keripik pisang coklat. Adapun bahan-bahan tersebut anatra lain:
Minyak goreng
Tepung terigu
Bawang putih
Garam
Bubuk coklat
Bahan-bahan pendukung diatas didapat dari cara membelinya ke pasar tradisional. Salah satu cara efektif yang diberlakukan adalah membuat langganan untuk penjual bahan tersebut, sehingga ketersediaan dari bahan-bahan tersebut akan selalu terpenuhi dan tercukupi.

4.3. Target Dan Rencana Produksi
Dalam suatu rancangan usaha perencanaan merupakan salah satu cara untuk memenuhi dari sasaran yang ingin dicapai. Dari itu maka dapat dilakukan target dan rencana produksi baik dalam hitungan bulan dan tahun. Dalam pembuatan keripik pisang coklat ini akan dipaparkan mengenai target dan rencana produksi dalam skala tahunan, dan akan ditinjau untuk 5 tahun ke depan. Dalam usaha ini untuk memproduksi beberapa variasi rasa namun yang terima dipasaran yaitu keripik pisang coklat dengan ukuran 250 gr/bungkus.
Berikut ini tabel proyeksi Rencana Produksi :

Tahun Rencana Produksi  
2014 72000 / bungkus  
2015 73200 / bungkus  
2016 74400 / bungkus  
2017 75600 / bungkus  
2018 76800 / bungkus
“ dengan asumsi target kenaikan pertahun adalah 5-10 %”

4.4. Pengendalian Mutu Produksi
Pengendalian mutu dari suatu produk usaha sangat penting karena dapat menyatakan kelayakan dari usaha yang dibuat. Pengendalian mutu untuk usaha keripik ini untuk awalnya menggunakan cara yang masih sederhana. Pengendalian mutu dimulai dengan pemilihan pisang kepok yang berkualitas dan tidak bercacat.Dalam pengemasan juga keripik dipilih yang memang benar-benar utuh, tidak ada pecah dan warnanya enak dipandang mata. lingkungan kerja yang bersih dan teknologi yang bersih juga akan menjadi perhatian khusus, karena ini adalah produk makanan. Tetapi dalam rencana ke depannya diinginkan pengendalian mutu dengan cara melakukan penganalisaan keripik pisang coklat dalam hal halal dan melalui BPOM.

4.5. Proses Produksi
Proses produksi keripik pisang coklat sangat sederhana. pisang terlebih dahulu disortir dan kemudian dikupas kulitnya dengan pisau dengan alas ketelan dan diambil bagian dalamnya serta dibersihkan dengan air bersih di dalam baskom. Selain itu untuk membentuk rasa dari keripik pisang maka dibuat terlebih dahulu bumbu halusnya dan tanpa bahan pengawet sehingga layak untuk diproduksi dan dikonsumsi. Bumbu halusnya dibuat dengan dengan tepung dan ditambah dengan sedikit air dan garam,bawang putih, sehingga tercampur dan aduk hingga rata. Kemudian diserut berdasarkan ketebalan yang diinginkan. Panaskan minyak goreng pada kompor dengan suhu 80-90oC dan masukkan 15-25 Liter minyak goreng untuk 1 hari produksi dengan kapasitas penggorengan sekitar 54 kg pisang. Setelah minyak panas maka celupkan pisang ke dalam wajan digoreng selama 10-15 menit sampai warna kecokelatan. Setelah selesai dinginkan keripik pisang ditiriskan terlebih dahulu agar kadar minyak menurun, dan dikemas dalam kemasan plastik dan alumunium foil menggunakan mesin pengemas. Untuk lebih mempermudah maka ini adalah diagram proses pembuatan keripik pisang coklat.

BAB V
ASPEK KEUANGAN

5.1. Analisis Sumber Dana
Dana untuk membangun usaha ini menggunakan dana pribadi. Hal ini dikarenakan pemimpin memiliki cukup modal untuk mendirikan usaha ini. Dengan biaya sendiri maka semua keuangan akan jelas dalam setiap perinciannya.

5.2. Analisis Investasi
Investasi digunakan untuk mngetahui apa dan berapa biaya dalam pembuatan awal usaha keripik pisang ini. Hal ini dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Biaya Perizinan
Tabel 5.1. Rincian Biaya Perizinan

No Uraian Harga  
1 Izin Lokasi Rp.2.000.000,-  
2 Surat Izin Tempat Usaha (SITU) Rp.2.000.000,-  
3 Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP) Rp.1.500.000,-  
4 Izin Mendirikan Bangunan (IMB) Rp.4.000.000,-  
5 HAKI Rp.1000.000,-  
6 AMDAL Rp.1.000.000,-  
7 DEPKES/MUI/BPOM Rp.2.000.000,-  
8 Total Pengeluaran Perizinan Rp.13.500.000,-

Biaya Investasi
Biaya Investasi Tanah dan Bangunan
Luas tanah untuk lokasi pabrik : 180  meter persegi
Panjang x lebar :( 18 x 10 ) meter
Harga Tanah  @ Rp.200.000,- : Rp.36.000.000,-

Biaya Investasi Bangunan
Luas Areal bangunan : 150 meter persegi
Harga Bangunan @Rp.200.000,- : 150 m2 x Rp.200.000,-/ m2
= Rp.45.000.000,-

Biaya Investasi Peralatan dan Mesin Produksi

Tabel 5.2. Modal investasi

No. Modal investasi yang dibutuhkan Satuan Quantity Harga satuan Jumlah
(Rp)  
1. Wajan Penggoreng 1 unit 1 400.000 400.000  
2. Mesin pengemas 1 unit 1 300.000 300.000  
3. Pisau 3 buah 3 30.000 90.000  
4. Ketelan 1 buah 1 100.000 100.000  
5. Saringan 1 buah 1 50.000 50.000  
6. Gas LPG 14 kg 1 unit 1 600.000 600.000  
7. Baskom 2 buah 2 37.500 75.000  
8. Timbangan 1 buah 1 250.000 250.000  
9. Mesin penyerut keripik 3 buah 3 50.000 150.000  
Total 2.015.000


Investasi  Transportasi
Tabel 5.3. Investasi Transportasi

NO Nama Jumlah Harga persatuan Total  
1 Sepeda Motor 3 Rp. 8.000.000,00 Rp. 24.000.000,-  
Total biaya Rp. 24.000.000,-




Investasi  Inatalasi Pemasangan Listrik
Tabel 5.4. Investasi  Inatalasi Pemasangan Listrik

NO Nama Jumlah Harga persatuan Total  
1 Biaya Pemasangan - Rp. 2.000.000,- Rp. 2.000.000,-  
Total biaya Rp. 2.000.000,-



Investasi Pemasaran
Tabel 5.5. Investasi Pemasaran

NO Nama Jumlah Harga persatuan Total  
1 Laptop 1 Rp. 5.000.000,- Rp. 5.000.000,-  
2 Modem 1 Rp. 300.000,- Rp. 300.000,-  
3 Telepon 1 Rp. 600.000,- Rp. 600.000,-  
Total - - Rp. 5.900.000,-  

 

Investasi Kantor
Tabel 5.6. Investasi Kantor

NO Nama Jumlah Harga persatuan  
1 Meja dan kursi 1 Rp. 2.000.000,-  
2 Kipas angin 1 Rp. 250.000,-  
3 ATK - Rp. 200.000,-  
Total Biaya Rp. 2.450.000,-
 



PERINCIAN BIAYA INVESTASI /AKTIVA

Tabel 5.6. Perincian Biaya Investasi/ Aktiva


No. Nama Nilai Investasi (Rp)  
1. Perijinan 13.500.000,-  
2. Tanah (18m x 10m ) 36.000.000,-  
Bangunan (15 m x 10 m ) 45.000.000,-  
3. Perlengkapan dan Peralatan  
  Biaya pemasangan instalasi listrik 2.000.000,-  
  Biaya Sarana Transportasi 24.000.000,-  
  Peralatan 2.015.000,-  
  Biaya Investasi Pemasaran 5.900.000,-  
  Biaya investasi kantor 2.450.000,-  
Total Biaya Investasi 130.865.000,-


Biaya produksi

No Bahan Jumlah /hari Rp.@ satuan Rp / hari Rp / bulan Rp / tahun  
1 Pisang 9 Tandan 25.000/Tandan 225.000,- 6.750.000,- 81.000.000,-  
2 Minyak goreng 25 Liter 15.000/Liter 375.000,- 11.250.000,- 135.000.000,-  
3 Bubuk coklat 2 kg 40.000/kg 80.000,- 240.000,- 2.880.000,-  
4. Garam 2 bungkus 1000/bungkus 2.000,- 60.000,- 720.000,-  
Total biaya 682.000,- 18.300.000,- 219.600.000,-
Tabel 5.7. Biaya Bahan Baku Dan Penolong








Tabel 5.8. Biaya kemasan

No Kemasan Jumlah Rp. @ satuan Rp/ hari Rp/ bulan Rp/ tahun  
1 Kemasan Plastik 200 1000/buah 200.000,- 6.000.000,- 72.000.000,-  
Total biaya 200.000,- 6.000.000,- 72.000.000,-

Tabel 5.9. Biaya Bahan Bakar

No Uraian Jumlah Rp /bulan Rp /tahun  
1 Listrik dan Air - 350.000,- 4.200.000,-  
2 Gas 12 kg @ 95.000,- 3 buah 285.000,- 3.420.000,-  
Total biaya 635.000,- 7.620.000,-

Total biaya bahan baku dan penolong, kemasan dan bahan bakar/ bulan:
=Rp. 18.300.000,- +  Rp. 6.000.000,- + Rp. 635.000,-
= Rp. 24.935.000,-

Biaya Transportasi/ Pemasaran
Tabel 5.10. Biaya Transportasi/ Pemasaran

NO Nama Jumlah/bulan Harga persatuan Total/bulan Total/ tahun  
1 Biaya Transportasi 80 liter Rp. 7.600,- Rp. 608.000,- Rp. 7.296.000,-  
2 Biaya Telpon Rumah - Rp. 150.000,- Rp. 150.000,- Rp. 1.800.000,-  
Total biaya Rp. 758.000,- Rp. 9.096.000,-





Gaji/upah Para Pekerja Perusahaan /bulan
Tabel 5.11. Gaji/upah Para Pekerja Perusahaan /bulan
Pekerja Tetap

No Uraian Gaji / bulan Volume Satuan Jumlah  
1 Pimpinan Rp.2.080.000,- 1 Orang Rp.2.500.000,-  
2 Bagian produksi Rp.1.800.000,- 4 Orang Rp.7.200.000,-  
3 Bagian Administrasi Rp.1.800.000,- 1 Orang Rp.1.800.000,-  
4 Bagian pemasaran Rp.1.800.000,- 2 Orang Rp.3.600.000,-  
Total Biaya Rp.15.100.000,-

Gaji Karyawan selama 12 bulan = Rp. 15.100.000,- x 12
= Rp. 181.200.000

Pegawai Part Time

No Uraian Gaji / bulan Volume Satuan Jumlah  
1 Bagian Produksi Rp. 250.000, 2 Orang Rp.500.000,-  
2 Bagian Pemasaran Rp.30.000,- 1 Orang Rp.300.000,-  
Total Biaya Rp.800.000,-

Keterangan:
Pegawai part time hanya bekerja 2 hari dalam sebulan, dengan waktu 5 jam dalam 1 hari.
Gaji per jam untuk bagian produksi : Rp. 25.000,-
Gaji per jam untuk bagian pemasaran: Rp.30.000,-
Jadi total gaji pegawai part time dalam 1 tahun adalah Rp.9.600.000




Biaya Penyusutan
Tabel 5.12. Biaya Penyusutan

No Uraian Persentase (%) Harga Jumlah  
1 Transportasi 30 % Rp.24.000.000,- Rp.7.200.000,-  
2 Bangunan 30 % Rp.45.000.000,- Rp.13.500.000,-  
3 Peralatan 40 % Rp 2.015.000,- Rp.806.000,-  
Total Biaya Rp. 71.015.000,- Rp.21.506.000,-


Pajak bumi dan bangunan
Menurut UU No. 20 Tahun 2004 Jo UU No 21 Tahun 2000.

Objek pajak Luas (m2) NJOP (Rp)  
  Per m2 Jumlah (Rp)  
Bumi 180 200.000 36.000.000  
Bangunan 150 200.000       45.000.000  
Nilai jual objek pajak (NJOP) sebagai dasar pengenaan PBB
81.000.000

Nilai Jual Objek Pajak (NJOP)  sebesar dasar pengenaan PBB adalah
Rp. 81.000.000,-
NJOP yang tidak kena pajak adalah Rp. 200.000,-
NJOP untuk perhitungan PBB = Rp. 81.000.000,- – Rp. 200.000,-
     = Rp. 80.800.000,-
Nilai Jual Kena Pajak = 20 % dari NJOP untuk perhitungan PBB
= 20% x Rp. 80.800.000,-
= Rp. 16.160.000,-
Pajak Bumi dan Bangunan yang Terutang (0,5% NJKP untuk perhitungan PBB) = 0,5% x Rp. 16.160.000,-= Rp. 80.800,-
Pajak terutang selama 12 bulan = 12 x Rp. 23.700,-
= Rp. 717.600,-/ tahun

Biaya Pulsa Modem (Pemasaran)

NO Nama Jumlah Harga persatuan Total/ bulan Total/ tahun  
1 Pulsa Modem - Rp. 50.000,- Rp. 50.000,- Rp. 600.000,-  
Total biaya Rp. 50.000,- Rp. 600.000,-

Perincian biaya tetap
Tabel 6.13. Perincian Biaya Tetap

No. Biaya tetap Biaya Tetap/bulan (Rp) Biaya Tepat/tahun (Rp)  
1. Gaji pegawai 15.100.000,- 181.200.000,-  
2 Pajak bumi dan bangunan 59.800,- 717.600,-  
3 Biaya pulsa modem 50.000,- 600.000,-  
                    Total 15.209.800,- 182.517.600,-


Biaya Variabel
Tabel 6.14 . Perincian Biaya Variabel

No. Jenis Biaya Variabel Biaya Variabel / bulan Biaya Variabel / tahun  
1 Biaya Produksi Rp. 18.300.000,- Rp. 219.600.000,-  
2 Gaji Pegawai Part Time Rp 800.000,- Rp. 9.600.000  
3 Biaya Transportasi Rp. 758.000,- Rp. 9.096.000,-  
Total Biaya Rp. 19.858.000,- Rp. 238.296.000,-

PERINCIAN BIAYA PROSES

No. Jenis Biaya Total Biaya/Tahun (Rp)  
1. Biaya Tetap 182.517.600,-  
2. Biaya Variabel 238.296.000,-  
   Total 420.813.600,-



Analisa laba/Rugi
Pendapatan dan Keuntungan
Pendapatan dan keuntungan yang diperoleh pabrik dengan produksi 200 bungkus keripik pisang coklat /hari dengan harga Rp.10.000/bungkus adalah sebagai berikut:
Keripik Pisang coklat
Pendapatan /hari = Jumlah produksi keripik x harga keripik
= 200 bungkus/hari x Rp.8.000,- /bungkus
= Rp.1.600.000,-

Keuntungan per hari (tanpa potongan pajak)
Diketahui : Pendapatan = Rp.1.600.000,-
 Biaya produksi = Rp.682.000,-
 Asumsi produk yang tidak terjual = Rp. 100.000,-
Keuntungan = Pendapatan – biaya produksi/hari
= Rp.1.600.000,- – Rp.682,000,-
= Rp.9.180.000,- – asumsi produk tidak terjual
= Rp.9.180.000, – Rp. 100.000,-
= Rp. 980.000,-/ hari

Keutungan per bulan (tanpa potongan pajak)
Diketahui: Pendapatan = Rp.48.000.000,-
Biaya produksi = Rp. 18.300.000,-
Asumsi produk yang tidak terjual = Rp. 3.000.000,-
Keuntungan = Pendapatan – biaya produksi/bulan
= Rp. 48.000.000,- – Rp. 18.300.000,-
= Rp.29.700.000,- – asumsi produk tidak terjual
= Rp. 29.700.000,- – Rp. 3.000.000,-
= Rp. 29.400.000,-/ bulan


Keutungan per tahun (tanpa potongan pajak)
Diketahui: Pendapatan = Rp.576.000.000,-
Biaya produksi = Rp.219.600.000,-
Asumsi produk yang tidak terjual = Rp.36.000.000,-
Keuntungan = Pendapatan – biaya produksi/tahun
= Rp.576.000.000,- – Rp.219.600.000,-
= Rp.500.400.000,- – asumsi produk tidak terjual
= Rp.356.400.000,- – Rp.36.000.000,-
= Rp.320.400.000,-/tahun

Pajak penghasilan/thn
Berdasarkan pasal 21 Undang-undang No. 17 tahun 2000 tentang Pajak Penghasilan (PPh) adalah :

Jumlah penghasilan kena pajak Tarif (%)  
Sampai dengan Rp. 50.000.000,- 10%  
Diatas Rp. 50.000.000,- Sampai dengan Rp. 100.000.000,- 15%  
Diatas Rp. 100.000.000,- 30%

Perincian pajak penghasilan (PPh) terhutang :
30% x Rp. 320.400.000,- = Rp.96.120.000.,-
Total Pajak Penghasilan (PPh) = Rp. 96.120.000.,-
Laba Setelah Pajak = laba sebelum pajak – PPh
= Rp. 320.400.000,-– Rp. 96.120.000.,- = Rp. 224.280.000,-







Analisa Kelayakan Bisnis
Break Event Point (BEP)





BEP = 54,04 %

Perolehan bagi hasil (Sistem bagi hasil 50% : 50 %)





Perolehan bagi hasil    = Rp.

Return On Investemen (ROI)
Return On Investemen adalah besarnya % pengembalian modal setiap tahun dari penghasilan bersih.





         = 85,69 %
Pay Out Time (POT)
Pay Out Time adalah jangka waktu yang diperlukan untuk mengembalikan investasi yang ditanam.




POT = 1,1 tahun


BAB VI

PENUTUP

6.1. Kesimpulan
Dari perhitungan dan pembahasan di atas dapat disimpulkan beberapa hal berikut ini:

Ditinjau dari aspek pemasaran, segmentasi pasar yang dituju produk dapat dikonsumsi seluruh kalanagan masyarakat, baik anak-anak, remaja dan dewasa. Wilayah yang dituju untuk industri ini cukup luas, sementara hanya meliputi daerah kabupaten Pesawaran saja.
Untuk peluang pasar sendiri dapat melihat Analisa SWOT, dimana masih jarang pesaing produk sejenis sehingga usaha ini dapat bersaing dan mengutamakan kualitas serta rasa dari produk.
Rencana usaha produksi Tahu Sehat Nigarin merupakan usaha yang layak untuk dilaksanakan dengan beberapa parameter berikut:
Pay Out Time adalah jangka waktu yang diperlukan untuk mengembalikan investasi yang ditanam diperoleh waktu nya untuk usaha keripik ini adalah 1,1 Tahun.
Return On Investemen adalah besarnya % pengembalian modal setiap tahun dari penghasilan bersih, yaitu sebesar 85,69 %.
Break Event Point (BEP) yaitu 54,04 %.
Keuntutngan laba sesudah pajak/thn sebesar Rp. 224.280.000,-.
6.2. Saran
Dalam penyusunan Business Plan seharusnya terlebih dahulu melakukan penelitian pasar dan pengumpulan data/informasi dengan mendalam sehingga menghasilkan analisa yang tepat dan tajam. Analisa yang dilakukan terhadap kondisi pasar seharusnya dilakukan dengan sangat teliti dan dalam jangka waktu yang relatif lama.