BAB I
ANALISIS MAKRO
Deskripsi Bisnis
Identitas Sentra IKM
Nama sentra
: Keripik Pisang “Panda Alami”
Alamat sentra
: Jalan Sukadamai Kelurahan
Cipadang Kecamatan Gedong Tataan
Kabupaten Pesawaran lampung
Jenis Produksi
: Keripik Pisang Coklat
Jumlah unit usaha
: 1 (satu) unit usaha
Negara ini memiliki kekayaan alam yang sangat melimpah, baik kekayaan fauna maupun floranya. Tidak salah lagi bahwa di Indonesia terdapat banyak tumbuhan yang beraneka ragam dan lengkap dengan ciri khasnya masing-masing. Hal ini dikarenakan Indonesia dilalui oleh garis khatulistiwa yang berdampak pada iklimnya yaitu tropis dan banyaknya gunung yang masih aktif sehingga menyuburkan tanah dan cocok untuk berbagai macam jenis tanaman.
Berbicara mengenai tanaman pisang tumbuh amat melimpah hampir di seluruh wilayah indonesia terutama kabupaten Pesawaran. Tanaman ini sangat mudah tumbuh dan banyak sekali manfaatnya . Oleh sebab itu disini dilakukan inovasi berupa pembuatan produk keripik pisang coklat.
Tahap awal dari Rencana bisnis ini adalah membuka industri rumahan dengan target jangka menengah usaha ini akan mengembangkan pemasaran diberbagai daerah di Prov. Lampung. Hal ini dapat dilakukan karena mengingat produk ini cukup tahan lama, sehingga dapat dikirim ke berbagai daerah melalui kegiatan pemasaran yang gencar dengan sasaran masyarakat luas, maupun pengusaha jajanan kuliner lainnya.
Identifikasi Peluang Bisnis
Menciptakan suatu produk yang inovatif dimana memiliki bentuk yang menarik dan rasa yang enak sehingga masyarakat akan membuat orang yang sebelumnya tidak menyukai buah pisang menjadi tertarik mencobanya.
Usaha ini dipilih mengingat beberapa peluang yang dimiliki dari usaha ini. Salah satunya adalah peluang pasar yang masih cukup memadai untuk dijadikan target dalam pemasaran produk ini. Ditambah lagi teknologi yang mudah dan murah sehingga produk ini berpeluang untuk bersaing dan mampu menguasai pasar. Bahan baku yang berlimpah dan murah dapat dimanfaatkan secara optimal sehingga dapat dipasarkan dengan harga terjangkau.
Analisis Pesaing
Jika dibandingkan dengan usaha yang telah ada persaingan cukup tinggi, hal ini dikarenakan banyaknya produk pabrik sebagai produk competitor dari produk ini, namun produk ini memiliiki beberapa keunggulan, salah satunya harga yang terjangkau karena bahan baku mudah, lokasi pasar yang cukup dekat dari lokasi pusat produksi, serta produk yang disajikan dalam kemasan yang beragam dengan berat yang dikemas. Dimana hasil yang diperoleh dari produk akhir bisa bertahan sampai 5-6 bulan. Meski begitu, usaha ini masih memiliki kelemahan dibanding dengan produk competitor, salah satunya adalah kegiatan promosi yang masih standar, merk yang belum dikenal dan pesaing yang pastinya sudah memiliki keloyalan konsumen.
Analisis Kebutuhan Pasar
Kebutuhan pasar berhubungan dengan permintaan yang dihasilkan dimana dalam hal ini adalah keripik Pisang Coklat. Beberapa cara yang digunakan dalam mendapatkan data permintaan dengan cara metode wawancara ke masyarakat, mencari informasi dari social media dan meminta data statistik dari dinas perindustrian Kab Pesawaran.
Kabupaten Pesawaran masih jarang menjual olahan dari buah pisang menjadi keripik meskipun terdapat beberapa usaha yang sejenis yang pada umumnya hanya memproduksi jika ada pesanan saja. Dengan situasi seperti itu maka kesempatan bagi usaha ini untuk berkembang masih terbuka lebar dan semakin mantap memulai usaha ini. Harga keripik pisang Rp 8.000 / (250 gr).
Analisis SWOT
Analisa SWOT merupakan metode yang digunakan untuk mengetahui kekuatan, kelemahan, ancaman dan peluang dari usaha yang didirikan. Kali ini akan dipaparkan mengenai Analisa SWOT usaha keripik ini.
Kekuatan (Strenghts)
Bahan baku melimpah
Modal untuk memulai usaha kecil
Teknologi yang digunakan sederhana
Sumber daya manusia banyak tersedia
Kelemahan (Weakness)
Produk tidak terlalu tahan lama karena tidak menggunakan pengawet.
Merk belum dikenal oleh masyarakat.
Peluang (Opportunities)
Dapat mudah memasuki target pasar karena masih jarang usaha keripik pisang di Kabupaten Pesawaran bahkan Prov. Lampung
Harga sangat terjangkau
Usaha ini menghasilkan produk sehat dan tanpa bahan pengawet
Ancaman (Threats)
Timbul usaha sejenis
Jaringan pemasaran belum luas
Perubahan selera konsumen
Rumusan Strategi
Terus gencar melaksanakan promosi tambahan untuk daerah lain melalui relasi yang dimiliki bahwa produk ini memiliki keunggulan baik dari segi harga maupun kualitas produk pesaingnya
Memanfaatkan peluang pasar yang luas serta lokasi yang dekat dari target pasar sehingga mudah untuk mengenalkan merk dengan biaya yang lebih ringan
Harga yang sangat terjangkau akan meminimalisir ancaman pesaing. Maka kegiatan promosi harus lebih gencar.
Menerapkan sistem promosi yang lebih baik sehingga dapat mengatasi ancaman dan kelemahan.
BAB II
ASPEK PEMASARAN
Identifikasi Konsumen Potensial
Keripik merupakan produk makanan yang dimana disukai oleh semua kalangan. Untuk itu keripik ini dibuat dan dikemas semenarik mungkin untuk menarik minat konsumen bukan hanya dari kalangan bawah tetapi juga kalangan menengah ke atas baik laki-laki maupun perempuan. Oleh sebab itu target konsumen adalah seluruh lapisan masyarakat yang terdiri dari anak-anak, remaja dan dewasa. Keripik pisang coklat ini dikonsumsi oleh orang-orang yang tinggal di kabupaten Pesawaran dan sekitarnya baik perkotaan dan pedesaan.
Identifikasi Spesifikasi Produk
Produk yang dihasilkan adalah berbagai variasi rasa keripik pisang, namun yang diminati dipasaran yaitu rasa keripik pisang coklat. Bahan baku yang digunakan beserta dengan bahan penolongnya menggunakan bahan-bahan yang sehat dan alami tanpa bahan pengawet. Ukuram keripik pisang coklat yakni 250 gr/bungkus dengan harga Rp. 8.000. Daya tahan dari produk ini selama 5-6 bulan.
Penetapan Dan Kebijakan Harga
Harga keripik pisang coklat yakni Rp 8.000/bungkus. Hal ini dikarenakan dengan harga yang murah tetapi tidak mengurangi keuntungan dari usaha keripik ini. Hal ini ditetapkan berdasarkan keinginan konsumen dalam membeli produk ini. Karena diketahui bahwa pada umumnya konsumen suka membeli produk dengan harga murah tetapi kualitas terjamin. Dan ini ditetapkan berdasarkan perhitungan estimasi biaya yang dikeluarkan untuk mendirikan usaha ini.
Analisis Pesaing
Pesaing Produk ini selain dari IKM dengan produk sejenis keripik juga, pesaingnya juga berasal dari produk-produk pabrikan seperti Chitato, Lays dan lainnya. Namun, keunggulan produk ini adalah harga serta rasa yang tidak kalah jauh dari produk-produk IKM lainnya. Sedangkan kelemahannya adalah merk dagang yang belum dikenal membutuhkan usaha promosi lanjutan. Dengan situasi seperti itu maka akan ada kesempatan bagi usaha ini untuk berkembang masih sangat terbuka lebar dan akan semakin mantap dalam menjalankan usaha ini. Dan ini sangat benar-benar layak untuk didirikan.
Analisis Pasar Dan Permintaan
Gambaran mengenai aspek pemasaran secara menyeluruh yang mencakup prospek pemasaran, strategi maupun indikator ekonomi yang akan mendasari analisis pangsa pasar secara langsung yang dapat mempengaruhi keberhasilan usaha khususnya rencana untuk menambah jumlah produksi produk yang tentu akan mempengaruhi aspek pasar yaitu semakin meluasnya pangsa pasar akan produk tersebut.
Produksi 54 Kg pisang atau sekitar 8-9 tandan pisang yaitu 1 tandan pisang dengan berat 6 kg menghasilkan 24 bungkus keripik. Dalam 1 hari menghasilkan 200 bungkus dan untuk 1 bulannya 6000 bungkus. Untuk itu jumlah permintaan nyata perkiraan 70% dari jumlah produksi tiap bulan, dengan asumsi bahwa produk tidak langsung habis dibeli dalam 1 bulan.
Kebijakan pemasaran
Pemasaran yang dilakukan selain dilakukan secara face to face dan mengandalkan jaringan, kegiatan promosi juga dilakukan dengan mengandalkan teknologi yang ada yaitu facebook, twiter, dan dapat memanfaatkan media lainnya. Sistem pembayaran dilakukan dalam secara cash dan titipan. Transportasi yang digunakan adalah transportasi darat dan menggunakan tenaga pemasaran khusus yang direkrut untuk melaksanakan kegiatan pemasaran dan focus pada perluasan pasar.
Strategi Promosi
Strategi promosi yang dibuat untuk usaha ini adalah dari mulut ke mulut. Dengan demikian akan semakin banyak yang mengenal produk keripik pisang ini, Selain itu dapat dilakukan juga dengan brosur dan selebaran. Hal ini akan dapat meningkatkan keinginan konsumen untuk mencoba keipik ini. Hal yang sedang sangat terkenal adalah promosi dengan menggunakan media social. Media social akan membantu untuk semakin banyak orang mengenal produk ini secara lebih cepat.
BAB III
ASPEK SUMBER DAYA MANUSIA
3.1. Analisa Kebutuhan Tenaga Kerja
Di dalam memperoleh tenaga kerja juga bukan merupakan hal yang harus diabaikan. Ada beberapa hal yang harus dianalisa sehingga usaha ini akan semakin layak untuk didirikan. Ada beberapa hal yang penting yang harus diperhatikan sehingga akan membuat usaha semakin berkembang juga. Satu hal yang perlu adalah komunikasi antar pimpinan dengan pekerja baik vertikal maupun horizontal. Hal ini dapat meliputi jenis kelamin, pendidikan, usia dan jumlah jam kerja.
Berikut ini adalah analisa tenaga kerja yang dibutuhkan usaha keripik kol ini:
No.
Jenis Pekerjaan
Jumlah Pekerja
Spesifikasi Pekerja
Jam Kerja Dalam Sehari
Jenis Kelamin
Pendidikan
Usia
1.
Pemimpin
1
Perempuan
D3
22 tahun
8 jam
2.
Bagian produksi
4
4/Pa dan
1/Pi
SMA
18-30 tahun
8 jam
3.
Bagian administrasi + keuangan
1
Perempuan
D3
22-30 tahun
8 jam
4.
Bagian pemasaran
2
Laki-laki
SMA
18-30 tahun
8 jam
3.2. Metoda Rekrutmen Tenaga Kerja
Mencari tenaga kerja yang diharapkan juga dapat dilakukan dengan cara rekrutmen yang tepat. Dalam usaha keripik pisang ini dalam hal rekrutmen tenaga kerja dilakukan dengan beberapa cara yakni:
Membuat pengumuman info lowongan pekerjaan di depan pintu atau sekitar tempat usaha.
Membuat iklan lowongan kerja melalui social media seperti facebook dan twitter.
Memberitahu informasi kepada tetangga dan keluarga.
Adapun cara untuk merekrut tenaga kerja dilakukan dengan cara metode wawancara. Karena akan ada keterbukaan antara pemimpin dan tenaga kerja.
3.3. Pengembangan Keahlian Tenaga Kerja
Kiat-kiat untuk mengembangkan keahlian tenaga kerja dapat dilakukan dengan membuat SOP (Standar Operasional Prosedure) agar memudahkan tenga kerja untuk dapat segera beradaptasi dengan lingkungan kerja. Hal ini juga didukung dengan mengikut sertakan karyawan dalam kegiatan-kegiatan pelatihan teknis sehingga lebih terampil dan cakap dalam menekuni bidangnya. Kiat lain yang dapat dilakukan untuk meningkatkan keterampilan tenaga kerja adalah dimana pemilik/pimpinan usaha terus mencari informasi dan membagikannya pada tenaga kerja dimana informasi itu sangat berkaitan dengan peningkatan ketrampilan pekerja.
3.4. Sistem Pengupahan Dan Pengajian
Dalam usaha ini hanya dipekerjakan karyawan tetap, sehingga dilakukan sistem penggajian setiap bulannya sesuai dengan bidang pekerjaan masing-masing individu dan apabila jumlah produksi dan permintaan meningkat karyawan mendapatkan bonus tambahan. Berikut adalah keterangan penggajian tenaga kerja:
Pemimpin Rp 2.500.000
Bagian produksi Rp 1.800.000/orang
Bagian administrasi dan keuangan Rp 1.800.000/orang
Bagian pemasaran Rp 1.800.000./orang
3.5. Struktur Organisasi
Bagian Pemasaran
Bagian Produksi
Bagian Administrasi+Keuangan
Pemimpin
Tugas dan tanggung jawab bagian masing-masing yakni:
Pemimpin
Pemimpin bertugas sebagai pengambil keputusan, melakukan pengawasan dan memotivasi pekerja.
Bagian administrasi dan keuangan
Bagian ini bertugas menyusun anggaran perusahaan, mencatat uang masuk dan keluar, menyimpan arsip dan dokumen.
Bagian produksi
Bagian produksi bertugas untuk mengolah bahan mentah menjadi produk keripik pisang yang siap dipasarkan.
Bagian pemasaran
Bagian pemasaran bertugas untuk memperluas pangsa pasar dalam mempromosikan keripik pisang coklat.
BAB IV
ASPEK PRODUKSI
4.1. Analisis Kebutuhan Mesin Dan Teknologi
Di dalam pembuatan keripik pisang ini peralatan dan mesin yang digunakan sangat sederhana dan penggunaannya pun simple. Adapun peralatan yang digunakan yakni:
No.
Jenis Mesin Dan Peralatan
Spesifikasi
Banyaknya
Nilai Ekonomis
(Tahun)
1.
Wajan Penggoreng
-
1
3 tahun
2.
Mesin kemasan
Tipe PCS 200A, panjang 20 cm, power 300 watt, berat 2,7 Kg, bahan alumunium.
1
5 tahun
3.
Pisau
Merek cap bawal
1
1
4.
Ketelan
Bahan kayu
1
1 tahun
5.
Gas LPG
Keluaran pertamina
1
5 tahun
6.
Baskom
Terbuat dari plastik
1
1 tahun
7.
Timbangan
_
1
2 tahun
4.2. Pengadaan Bahan Baku
Bahan baku yang digunakan untuk pembuatan keripik pisang ini terdiri dari dua bagian yakni bahan baku utama dan bahan baku penolong.
Bahan baku utama
Bahan baku utama dalam pembuatan keripik ini adalah pisang. pisang diambil atau dibeli langsung kepada petani pisang atau masyarakat. Karena petani banyak menanam pisang dikebunnya. Ketersediaan dari bahan baku ini sangat melimpah dan akan terus ada sepanjang tahun karena banyak petani yang menanam tanaman pisang.
Bahan baku penolong
Bahan-bahan ini sangat berfungsi untuk melengkapi daripada pembuatan keripik pisang coklat. Adapun bahan-bahan tersebut anatra lain:
Minyak goreng
Tepung terigu
Bawang putih
Garam
Bubuk coklat
Bahan-bahan pendukung diatas didapat dari cara membelinya ke pasar tradisional. Salah satu cara efektif yang diberlakukan adalah membuat langganan untuk penjual bahan tersebut, sehingga ketersediaan dari bahan-bahan tersebut akan selalu terpenuhi dan tercukupi.
4.3. Target Dan Rencana Produksi
Dalam suatu rancangan usaha perencanaan merupakan salah satu cara untuk memenuhi dari sasaran yang ingin dicapai. Dari itu maka dapat dilakukan target dan rencana produksi baik dalam hitungan bulan dan tahun. Dalam pembuatan keripik pisang coklat ini akan dipaparkan mengenai target dan rencana produksi dalam skala tahunan, dan akan ditinjau untuk 5 tahun ke depan. Dalam usaha ini untuk memproduksi beberapa variasi rasa namun yang terima dipasaran yaitu keripik pisang coklat dengan ukuran 250 gr/bungkus.
Berikut ini tabel proyeksi Rencana Produksi :
Tahun
Rencana Produksi
2014
72000 / bungkus
2015
73200 / bungkus
2016
74400 / bungkus
2017
75600 / bungkus
2018
76800 / bungkus
“ dengan asumsi target kenaikan pertahun adalah 5-10 %”
4.4. Pengendalian Mutu Produksi
Pengendalian mutu dari suatu produk usaha sangat penting karena dapat menyatakan kelayakan dari usaha yang dibuat. Pengendalian mutu untuk usaha keripik ini untuk awalnya menggunakan cara yang masih sederhana. Pengendalian mutu dimulai dengan pemilihan pisang kepok yang berkualitas dan tidak bercacat.Dalam pengemasan juga keripik dipilih yang memang benar-benar utuh, tidak ada pecah dan warnanya enak dipandang mata. lingkungan kerja yang bersih dan teknologi yang bersih juga akan menjadi perhatian khusus, karena ini adalah produk makanan. Tetapi dalam rencana ke depannya diinginkan pengendalian mutu dengan cara melakukan penganalisaan keripik pisang coklat dalam hal halal dan melalui BPOM.
4.5. Proses Produksi
Proses produksi keripik pisang coklat sangat sederhana. pisang terlebih dahulu disortir dan kemudian dikupas kulitnya dengan pisau dengan alas ketelan dan diambil bagian dalamnya serta dibersihkan dengan air bersih di dalam baskom. Selain itu untuk membentuk rasa dari keripik pisang maka dibuat terlebih dahulu bumbu halusnya dan tanpa bahan pengawet sehingga layak untuk diproduksi dan dikonsumsi. Bumbu halusnya dibuat dengan dengan tepung dan ditambah dengan sedikit air dan garam,bawang putih, sehingga tercampur dan aduk hingga rata. Kemudian diserut berdasarkan ketebalan yang diinginkan. Panaskan minyak goreng pada kompor dengan suhu 80-90oC dan masukkan 15-25 Liter minyak goreng untuk 1 hari produksi dengan kapasitas penggorengan sekitar 54 kg pisang. Setelah minyak panas maka celupkan pisang ke dalam wajan digoreng selama 10-15 menit sampai warna kecokelatan. Setelah selesai dinginkan keripik pisang ditiriskan terlebih dahulu agar kadar minyak menurun, dan dikemas dalam kemasan plastik dan alumunium foil menggunakan mesin pengemas. Untuk lebih mempermudah maka ini adalah diagram proses pembuatan keripik pisang coklat.
BAB V
ASPEK KEUANGAN
5.1. Analisis Sumber Dana
Dana untuk membangun usaha ini menggunakan dana pribadi. Hal ini dikarenakan pemimpin memiliki cukup modal untuk mendirikan usaha ini. Dengan biaya sendiri maka semua keuangan akan jelas dalam setiap perinciannya.
5.2. Analisis Investasi
Investasi digunakan untuk mngetahui apa dan berapa biaya dalam pembuatan awal usaha keripik pisang ini. Hal ini dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Biaya Perizinan
Tabel 5.1. Rincian Biaya Perizinan
No
Uraian
Harga
1
Izin Lokasi
Rp.2.000.000,-
2
Surat Izin Tempat Usaha (SITU)
Rp.2.000.000,-
3
Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP)
Rp.1.500.000,-
4
Izin Mendirikan Bangunan (IMB)
Rp.4.000.000,-
5
HAKI
Rp.1000.000,-
6
AMDAL
Rp.1.000.000,-
7
DEPKES/MUI/BPOM
Rp.2.000.000,-
8
Total Pengeluaran Perizinan
Rp.13.500.000,-
Biaya Investasi
Biaya Investasi Tanah dan Bangunan
Luas tanah untuk lokasi pabrik
: 180 meter persegi
Panjang x lebar
:( 18 x 10 ) meter
Harga Tanah @ Rp.200.000,-
: Rp.36.000.000,-
Biaya Investasi Bangunan
Luas Areal bangunan
: 150 meter persegi
Harga Bangunan @Rp.200.000,-
: 150 m2 x Rp.200.000,-/ m2
= Rp.45.000.000,-
Biaya Investasi Peralatan dan Mesin Produksi
Tabel 5.2. Modal investasi
No.
Modal investasi yang dibutuhkan
Satuan
Quantity
Harga satuan
Jumlah
(Rp)
1.
Wajan Penggoreng
1 unit
1
400.000
400.000
2.
Mesin pengemas
1 unit
1
300.000
300.000
3.
Pisau
3 buah
3
30.000
90.000
4.
Ketelan
1 buah
1
100.000
100.000
5.
Saringan
1 buah
1
50.000
50.000
6.
Gas LPG 14 kg
1 unit
1
600.000
600.000
7.
Baskom
2 buah
2
37.500
75.000
8.
Timbangan
1 buah
1
250.000
250.000
9.
Mesin penyerut keripik
3 buah
3
50.000
150.000
Total
2.015.000
Investasi Transportasi
Tabel 5.3. Investasi Transportasi
NO
Nama
Jumlah
Harga persatuan
Total
1
Sepeda Motor
3
Rp. 8.000.000,00
Rp. 24.000.000,-
Total biaya
Rp. 24.000.000,-
Investasi Inatalasi Pemasangan Listrik
Tabel 5.4. Investasi Inatalasi Pemasangan Listrik
NO
Nama
Jumlah
Harga persatuan
Total
1
Biaya Pemasangan
-
Rp. 2.000.000,-
Rp. 2.000.000,-
Total biaya
Rp. 2.000.000,-
Investasi Pemasaran
Tabel 5.5. Investasi Pemasaran
NO
Nama
Jumlah
Harga persatuan
Total
1
Laptop
1
Rp. 5.000.000,-
Rp. 5.000.000,-
2
Modem
1
Rp. 300.000,-
Rp. 300.000,-
3
Telepon
1
Rp. 600.000,-
Rp. 600.000,-
Total
-
-
Rp. 5.900.000,-
Investasi Kantor
Tabel 5.6. Investasi Kantor
NO
Nama
Jumlah
Harga persatuan
1
Meja dan kursi
1
Rp. 2.000.000,-
2
Kipas angin
1
Rp. 250.000,-
3
ATK
-
Rp. 200.000,-
Total Biaya
Rp. 2.450.000,-
PERINCIAN BIAYA INVESTASI /AKTIVA
Tabel 5.6. Perincian Biaya Investasi/ Aktiva
No.
Nama
Nilai Investasi (Rp)
1.
Perijinan
13.500.000,-
2.
Tanah (18m x 10m )
36.000.000,-
Bangunan (15 m x 10 m )
45.000.000,-
3.
Perlengkapan dan Peralatan
Biaya pemasangan instalasi listrik
2.000.000,-
Biaya Sarana Transportasi
24.000.000,-
Peralatan
2.015.000,-
Biaya Investasi Pemasaran
5.900.000,-
Biaya investasi kantor
2.450.000,-
Total Biaya Investasi
130.865.000,-
Biaya produksi
No
Bahan
Jumlah /hari
Rp.@ satuan
Rp / hari
Rp / bulan
Rp / tahun
1
Pisang
9 Tandan
25.000/Tandan
225.000,-
6.750.000,-
81.000.000,-
2
Minyak goreng
25 Liter
15.000/Liter
375.000,-
11.250.000,-
135.000.000,-
3
Bubuk coklat
2 kg
40.000/kg
80.000,-
240.000,-
2.880.000,-
4.
Garam
2 bungkus
1000/bungkus
2.000,-
60.000,-
720.000,-
Total biaya
682.000,-
18.300.000,-
219.600.000,-
Tabel 5.7. Biaya Bahan Baku Dan Penolong
Tabel 5.8. Biaya kemasan
No
Kemasan
Jumlah
Rp. @ satuan
Rp/ hari
Rp/ bulan
Rp/ tahun
1
Kemasan Plastik
200
1000/buah
200.000,-
6.000.000,-
72.000.000,-
Total biaya
200.000,-
6.000.000,-
72.000.000,-
Tabel 5.9. Biaya Bahan Bakar
No
Uraian
Jumlah
Rp /bulan
Rp /tahun
1
Listrik dan Air
-
350.000,-
4.200.000,-
2
Gas 12 kg @ 95.000,-
3 buah
285.000,-
3.420.000,-
Total biaya
635.000,-
7.620.000,-
Total biaya bahan baku dan penolong, kemasan dan bahan bakar/ bulan:
=Rp. 18.300.000,- + Rp. 6.000.000,- + Rp. 635.000,-
= Rp. 24.935.000,-
Biaya Transportasi/ Pemasaran
Tabel 5.10. Biaya Transportasi/ Pemasaran
NO
Nama
Jumlah/bulan
Harga persatuan
Total/bulan
Total/ tahun
1
Biaya Transportasi
80 liter
Rp. 7.600,-
Rp. 608.000,-
Rp. 7.296.000,-
2
Biaya Telpon Rumah
-
Rp. 150.000,-
Rp. 150.000,-
Rp. 1.800.000,-
Total biaya
Rp. 758.000,-
Rp. 9.096.000,-
Gaji/upah Para Pekerja Perusahaan /bulan
Tabel 5.11. Gaji/upah Para Pekerja Perusahaan /bulan
Pekerja Tetap
No
Uraian
Gaji / bulan
Volume
Satuan
Jumlah
1
Pimpinan
Rp.2.080.000,-
1
Orang
Rp.2.500.000,-
2
Bagian produksi
Rp.1.800.000,-
4
Orang
Rp.7.200.000,-
3
Bagian Administrasi
Rp.1.800.000,-
1
Orang
Rp.1.800.000,-
4
Bagian pemasaran
Rp.1.800.000,-
2
Orang
Rp.3.600.000,-
Total Biaya
Rp.15.100.000,-
Gaji Karyawan selama 12 bulan
= Rp. 15.100.000,- x 12
= Rp. 181.200.000
Pegawai Part Time
No
Uraian
Gaji / bulan
Volume
Satuan
Jumlah
1
Bagian Produksi
Rp. 250.000,
2
Orang
Rp.500.000,-
2
Bagian Pemasaran
Rp.30.000,-
1
Orang
Rp.300.000,-
Total Biaya
Rp.800.000,-
Keterangan:
Pegawai part time hanya bekerja 2 hari dalam sebulan, dengan waktu 5 jam dalam 1 hari.
Gaji per jam untuk bagian produksi : Rp. 25.000,-
Gaji per jam untuk bagian pemasaran: Rp.30.000,-
Jadi total gaji pegawai part time dalam 1 tahun adalah Rp.9.600.000
Biaya Penyusutan
Tabel 5.12. Biaya Penyusutan
No
Uraian
Persentase (%)
Harga
Jumlah
1
Transportasi
30 %
Rp.24.000.000,-
Rp.7.200.000,-
2
Bangunan
30 %
Rp.45.000.000,-
Rp.13.500.000,-
3
Peralatan
40 %
Rp 2.015.000,-
Rp.806.000,-
Total Biaya
Rp. 71.015.000,-
Rp.21.506.000,-
Pajak bumi dan bangunan
Menurut UU No. 20 Tahun 2004 Jo UU No 21 Tahun 2000.
Objek pajak
Luas (m2)
NJOP (Rp)
Per m2
Jumlah (Rp)
Bumi
180
200.000
36.000.000
Bangunan
150
200.000
45.000.000
Nilai jual objek pajak (NJOP) sebagai dasar pengenaan PBB
81.000.000
Nilai Jual Objek Pajak (NJOP) sebesar dasar pengenaan PBB adalah
Rp. 81.000.000,-
NJOP yang tidak kena pajak adalah Rp. 200.000,-
NJOP untuk perhitungan PBB = Rp. 81.000.000,- – Rp. 200.000,-
= Rp. 80.800.000,-
Nilai Jual Kena Pajak
= 20 % dari NJOP untuk perhitungan PBB
= 20% x Rp. 80.800.000,-
= Rp. 16.160.000,-
Pajak Bumi dan Bangunan yang Terutang (0,5% NJKP untuk perhitungan PBB)
= 0,5% x Rp. 16.160.000,-= Rp. 80.800,-
Pajak terutang selama 12 bulan
= 12 x Rp. 23.700,-
= Rp. 717.600,-/ tahun
Biaya Pulsa Modem (Pemasaran)
NO
Nama
Jumlah
Harga persatuan
Total/ bulan
Total/ tahun
1
Pulsa Modem
-
Rp. 50.000,-
Rp. 50.000,-
Rp. 600.000,-
Total biaya
Rp. 50.000,-
Rp. 600.000,-
Perincian biaya tetap
Tabel 6.13. Perincian Biaya Tetap
No.
Biaya tetap
Biaya Tetap/bulan (Rp)
Biaya Tepat/tahun (Rp)
1.
Gaji pegawai
15.100.000,-
181.200.000,-
2
Pajak bumi dan bangunan
59.800,-
717.600,-
3
Biaya pulsa modem
50.000,-
600.000,-
Total
15.209.800,-
182.517.600,-
Biaya Variabel
Tabel 6.14 . Perincian Biaya Variabel
No.
Jenis Biaya Variabel
Biaya Variabel / bulan
Biaya Variabel / tahun
1
Biaya Produksi
Rp. 18.300.000,-
Rp. 219.600.000,-
2
Gaji Pegawai Part Time
Rp 800.000,-
Rp. 9.600.000
3
Biaya Transportasi
Rp. 758.000,-
Rp. 9.096.000,-
Total Biaya
Rp. 19.858.000,-
Rp. 238.296.000,-
PERINCIAN BIAYA PROSES
No.
Jenis Biaya
Total Biaya/Tahun (Rp)
1.
Biaya Tetap
182.517.600,-
2.
Biaya Variabel
238.296.000,-
Total
420.813.600,-
Analisa laba/Rugi
Pendapatan dan Keuntungan
Pendapatan dan keuntungan yang diperoleh pabrik dengan produksi 200 bungkus keripik pisang coklat /hari dengan harga Rp.10.000/bungkus adalah sebagai berikut:
Keripik Pisang coklat
Pendapatan /hari = Jumlah produksi keripik x harga keripik
= 200 bungkus/hari x Rp.8.000,- /bungkus
= Rp.1.600.000,-
Keuntungan per hari (tanpa potongan pajak)
Diketahui
: Pendapatan = Rp.1.600.000,-
Biaya produksi = Rp.682.000,-
Asumsi produk yang tidak terjual = Rp. 100.000,-
Keuntungan
= Pendapatan – biaya produksi/hari
= Rp.1.600.000,- – Rp.682,000,-
= Rp.9.180.000,- – asumsi produk tidak terjual
= Rp.9.180.000, – Rp. 100.000,-
= Rp. 980.000,-/ hari
Keutungan per bulan (tanpa potongan pajak)
Diketahui:
Pendapatan = Rp.48.000.000,-
Biaya produksi = Rp. 18.300.000,-
Asumsi produk yang tidak terjual = Rp. 3.000.000,-
Keuntungan
= Pendapatan – biaya produksi/bulan
= Rp. 48.000.000,- – Rp. 18.300.000,-
= Rp.29.700.000,- – asumsi produk tidak terjual
= Rp. 29.700.000,- – Rp. 3.000.000,-
= Rp. 29.400.000,-/ bulan
Keutungan per tahun (tanpa potongan pajak)
Diketahui:
Pendapatan = Rp.576.000.000,-
Biaya produksi = Rp.219.600.000,-
Asumsi produk yang tidak terjual = Rp.36.000.000,-
Keuntungan
= Pendapatan – biaya produksi/tahun
= Rp.576.000.000,- – Rp.219.600.000,-
= Rp.500.400.000,- – asumsi produk tidak terjual
= Rp.356.400.000,- – Rp.36.000.000,-
= Rp.320.400.000,-/tahun
Pajak penghasilan/thn
Berdasarkan pasal 21 Undang-undang No. 17 tahun 2000 tentang Pajak Penghasilan (PPh) adalah :
Jumlah penghasilan kena pajak
Tarif (%)
Sampai dengan Rp. 50.000.000,-
10%
Diatas Rp. 50.000.000,- Sampai dengan Rp. 100.000.000,-
15%
Diatas Rp. 100.000.000,-
30%
Perincian pajak penghasilan (PPh) terhutang :
30% x Rp. 320.400.000,-
= Rp.96.120.000.,-
Total Pajak Penghasilan (PPh)
= Rp. 96.120.000.,-
Laba Setelah Pajak
= laba sebelum pajak – PPh
= Rp. 320.400.000,-– Rp. 96.120.000.,-
= Rp. 224.280.000,-
Analisa Kelayakan Bisnis
Break Event Point (BEP)
BEP = 54,04 %
Perolehan bagi hasil (Sistem bagi hasil 50% : 50 %)
Perolehan bagi hasil = Rp.
Return On Investemen (ROI)
Return On Investemen adalah besarnya % pengembalian modal setiap tahun dari penghasilan bersih.
= 85,69 %
Pay Out Time (POT)
Pay Out Time adalah jangka waktu yang diperlukan untuk mengembalikan investasi yang ditanam.
POT = 1,1 tahun
BAB VI
PENUTUP
6.1. Kesimpulan
Dari perhitungan dan pembahasan di atas dapat disimpulkan beberapa hal berikut ini:
Ditinjau dari aspek pemasaran, segmentasi pasar yang dituju produk dapat dikonsumsi seluruh kalanagan masyarakat, baik anak-anak, remaja dan dewasa. Wilayah yang dituju untuk industri ini cukup luas, sementara hanya meliputi daerah kabupaten Pesawaran saja.
Untuk peluang pasar sendiri dapat melihat Analisa SWOT, dimana masih jarang pesaing produk sejenis sehingga usaha ini dapat bersaing dan mengutamakan kualitas serta rasa dari produk.
Rencana usaha produksi Tahu Sehat Nigarin merupakan usaha yang layak untuk dilaksanakan dengan beberapa parameter berikut:
Pay Out Time adalah jangka waktu yang diperlukan untuk mengembalikan investasi yang ditanam diperoleh waktu nya untuk usaha keripik ini adalah 1,1 Tahun.
Return On Investemen adalah besarnya % pengembalian modal setiap tahun dari penghasilan bersih, yaitu sebesar 85,69 %.
Break Event Point (BEP) yaitu 54,04 %.
Keuntutngan laba sesudah pajak/thn sebesar Rp. 224.280.000,-.
6.2. Saran
Dalam penyusunan Business Plan seharusnya terlebih dahulu melakukan penelitian pasar dan pengumpulan data/informasi dengan mendalam sehingga menghasilkan analisa yang tepat dan tajam. Analisa yang dilakukan terhadap kondisi pasar seharusnya dilakukan dengan sangat teliti dan dalam jangka waktu yang relatif lama.