Kabupaten Bone
Makna kata
" bone" menurut bahasa bugis
Bone
dahulu disebut tanah bone. Berdasarkan lontarak bahwa nama asli bone adalah
pasir, dalam bahasa bugis dinamakan bone adalah kessi (pasir). Dari sinilah
asal usul sehingga dinamakan bone. Adapun bukit pasir yang dimaksud kawasan
bone sebenarnya adalah lokasi bangunan mesjid raya sekarang ini letaknya persis
di jantung kota watampone ibu kota kabupaten bone tepatnya di kelurahan bukaka.
Kabupaten bone adalah suatu kerajaan besar di sulawesi selatan yaitu sejak
adanya manurungnge ri matajang pada awal abad xiv atau pada tahun 1330.
Manurungnge ri matajang bergelar mata silompo’e sebagai raja bone pertama
memerintah pada tahun 1330 – 1365. Selanjutnya digantikan turunannya secara
turun temurun hingga berakhir kepada andi pabbenteng sebagai raja bone ke– 33
diantara ke – 33 orang raja yang telah memerintah sebagai raja bone dengan
gelar mangkau, terdapat 7 (tujuh) orang wanita.
Struktur pemerintahan kerajaan bone dahulu terdiri dari :
• arung pone (raja bone) bergelar mangkau
• makkedangnge tanah ( bertugas dalam bidang hubungan/urusan dengan kerajaan lain (menteri luar
negeri)
• tomarilaleng (bertugas dalam bidang urusan dalam daerah kerajaan lain (meteri dalam negeri)
• ade pitu (hadat tujuh)
• tomarilaleng (bertugas dalam bidang urusan dalam daerah kerajaan lain (meteri dalam negeri)
• ade pitu (hadat tujuh)
Terdiri dari tujuh orang, merupakan pembantu utama/pemimpin pemerintahan di kerajaan bone, masing-masing :
1. Arung ujung
Bertugas mengepalai urusan penerangan kerajaan bone.
2. Arung ponceng
Bertugas mengepalai urusan kepolisian/kejaksaan dan pemerintaha.
3. Arung t a’
Bertugas mengepalai urusan pendidikan, dan mengetuai urusan perkara sipil.
4. Arung tibojong
Bertugas mengepalai urusan perkara/pengadilan landschap/ badat besar dan mengawasi urusan perkara
Bertugas mengepalai urusan perkara/pengadilan landschap/ badat besar dan mengawasi urusan perkara
pengadilan distrik/ badat kecil.
5. Arung tanete riattang
Bertugas mengepalai memegang kas kerajaan, mengatur pajak dan pengawasan keuangan.
6. Arung tanete riawang
Bertugas mengepalai pekerjaan negeri (landschap werken-lw) pajak jalan dan pengawas opzichter.
7. Arung macege
Bertugas mengepalai urusan pemerintahan umum dan perekonomian.
5. Arung tanete riattang
Bertugas mengepalai memegang kas kerajaan, mengatur pajak dan pengawasan keuangan.
6. Arung tanete riawang
Bertugas mengepalai pekerjaan negeri (landschap werken-lw) pajak jalan dan pengawas opzichter.
7. Arung macege
Bertugas mengepalai urusan pemerintahan umum dan perekonomian.
Ponggawa (panglima perang )bertugas dibidang pertahanan kerajaan bone dengan membawahi 3 (tiga) perangkat masing-masing :
1. Anreguru anakarung
Bertugas mengkoordinir para anak bangsawan berjumlah 40 (empat puluh) orang bertugas sebagai
pasukan elit kerajaan.
2. Pangulu joa
Bertugas mengkoordinir pasukan dari rakyat tana bone yang disebut passiuno artinya : pasukan siap
2. Pangulu joa
Bertugas mengkoordinir pasukan dari rakyat tana bone yang disebut passiuno artinya : pasukan siap
tempur dimedan perang setiap saat; rela mengorbankan jiwa raganya demi
tegaknya kerajaan bone dari
gangguan kerajaan lain.
3. Dulung (panglima daerah)
Bertugas mengkoordinir daerah kerajaan bawahan, di kerajaan bone terdapat 2 (dua) dulung (panglima
3. Dulung (panglima daerah)
Bertugas mengkoordinir daerah kerajaan bawahan, di kerajaan bone terdapat 2 (dua) dulung (panglima
daerah) yakni dulungna ajangale dari kawasan bone utara dan dulungna awang
tangka dari bone
selatan.
A.jennang (pengawas)
Berfungi mengawasi para petugas yang menangani bidang pengawasan baik dalam lingkungan istana,
A.jennang (pengawas)
Berfungi mengawasi para petugas yang menangani bidang pengawasan baik dalam lingkungan istana,
maupun dengan daerah/ kerajaan bawahan.
B.kadhi (ulama) perangkatnya terdiri dari imam, khatib, bilal, dan lain-lain, bertugas sebagai penghulu
B.kadhi (ulama) perangkatnya terdiri dari imam, khatib, bilal, dan lain-lain, bertugas sebagai penghulu
syara dalam bidang agama islam, keberadaan kadhi (ulama) di kerajaan
bone ini senantiasa bekerja
sama demi kemaslahatan rakyat,
bahkan raja bone(mangkau) meminta fatwa kepada kadhi khususnya
menyangkut hukum islam.
C.bissu ( waria) bertugas merawat benda – benda kerajaan.
C.bissu ( waria) bertugas merawat benda – benda kerajaan.
Disamping
melaksanakan pengobatan tradisional, juga bertugas dalam kepercayaan kepada
dewata
seuuwae. Setelah masuknya agama
islam di kerajaan bone, kedudukan bissu di non aktifkan. Waktu
bergulir terus maka pada tahun
1905 kerajaan bone di kuasai oleh penjajah belanda. Kemudian atas
persetujuan dewan ade pitue ri
bone nama laleng bata sebagai ibu kota kerajaan bone diganti namanya
menjadi watampone sampai
sekarang. Pada tanggal 2 desember 1905 oleh pemerintah belanda di
jakarta menetapkan bahwa adapun
pengertian tellumpoccoe ( tri aliansi) di sulawesi selatan ialah :
bone, wajo dan soppeng. Disatukan
dalam satu sistem pemerintahan yang dinamakan afdeling. Dimana
afdeling bone dibagi menjadi 3
(tiga) bagian dengan nama onder afdeling masing-masing :
1. Onder afdeling bone utara ibu kotanya pompanua, ibu kota afdeling ini ditempati oleh asisten residen.
2. Onder afdeling bone tengah ibu kotanya watampone diperintah oleh controler.
3. Onder afdeling bone selatan ibu kotanya mare diperintah oleh aspiran controler.
1. Onder afdeling bone utara ibu kotanya pompanua, ibu kota afdeling ini ditempati oleh asisten residen.
2. Onder afdeling bone tengah ibu kotanya watampone diperintah oleh controler.
3. Onder afdeling bone selatan ibu kotanya mare diperintah oleh aspiran controler.
Pada tahun 1944 ketika tentara jepang semakin terdesak oleh sekutu,jepang berusaha mengajak rakyat untuk membela tanah airnya. Jika di pulau jawa dan daerah lainnya terbentuk oleh suatu wadah untuk menghimpun rakyat untuk mencapai kemerdekaan, maka di tana bone dibentuk suatu organisasi yang dikenal dengan nama saudara kepanjangan dari sumber darah rakyat. Saudara ini dibentuk adalah merupakan persiapan badan persetujuan yang sesungguhnya berjuang untuk mencegah kembali penjajahan belanda di indonesia. Kabupaten bone setelah lepas dari pemerintahan kerajaan, sampai saat ini tercatat 13 (tiga belas) kepala daerah di beri kepercayaan untuk mengembang amanah pemerintahan di kabupaten bone masing-masing :
1. Andi pangeran petta rani
kepala afdeling/ kepala daerah tahun 1951 sampai dengan tanggal 19 maret 1955.
2. Ma’mun daeng mattiro
kepala daerah tanggal 19 maret 1955 sampai dengan 21 desember 1957.
3. H.andi mappanyukki
kepala daerah/ raja bone tanggal 21 desember 1957 sampai dengan 21 1960.
4. Kol. H.andi suradi
kepala daerah tanggal 21 m e i l960 sampai dengan 01 agustus 1966.
5. Andi baso amir
kapala daerah tanggal 02 maret 1967 sampai dengan 18 agustus 1970.
6. Kol. H. Suaib
bupati kepala daerah tanggal 18 – 08 - 1970 sampai dengan 13 juli 1977.
7. Kol.h.p.b.harahap
bupati kepala daerah tanggal 13 juli 1977 sampai dengan 22 pebruari 1982.
8. Kol.h.a.made alie
Pengawas bupati kepala daerah tanggal 22 pebruari 1982 sampai dengan 6 april 1982 sampai dengan
kepala afdeling/ kepala daerah tahun 1951 sampai dengan tanggal 19 maret 1955.
2. Ma’mun daeng mattiro
kepala daerah tanggal 19 maret 1955 sampai dengan 21 desember 1957.
3. H.andi mappanyukki
kepala daerah/ raja bone tanggal 21 desember 1957 sampai dengan 21 1960.
4. Kol. H.andi suradi
kepala daerah tanggal 21 m e i l960 sampai dengan 01 agustus 1966.
5. Andi baso amir
kapala daerah tanggal 02 maret 1967 sampai dengan 18 agustus 1970.
6. Kol. H. Suaib
bupati kepala daerah tanggal 18 – 08 - 1970 sampai dengan 13 juli 1977.
7. Kol.h.p.b.harahap
bupati kepala daerah tanggal 13 juli 1977 sampai dengan 22 pebruari 1982.
8. Kol.h.a.made alie
Pengawas bupati kepala daerah tanggal 22 pebruari 1982 sampai dengan 6 april 1982 sampai dengan
28 maret
1983.
9. Kol.h.andi syamsul alam
bupati kepala daerah tanggal 28 maret 1983 sampai dengan 06 april 1988.
10.Kol.h.andi sjamsul alam
bupati kepala daerah tanggal 06 april 1988 sampai dengan 17 april l993.
11.Kol. H.andi amir
bupati kepala daerah tanggal 17 april 1993 sampai 2003
12.H. A. Muh. Idris galigo,sh (bupati terpilih 2003-2013)
9. Kol.h.andi syamsul alam
bupati kepala daerah tanggal 28 maret 1983 sampai dengan 06 april 1988.
10.Kol.h.andi sjamsul alam
bupati kepala daerah tanggal 06 april 1988 sampai dengan 17 april l993.
11.Kol. H.andi amir
bupati kepala daerah tanggal 17 april 1993 sampai 2003
12.H. A. Muh. Idris galigo,sh (bupati terpilih 2003-2013)
A. Sejarah berdirinya kabupaten bone
Kerajaan tana bone dahulu terbentuk pada awal abad ke- iv
atau pada tahun 1330, namun sebelum kerajaan bone terbentuk sudah ada
kelompok-kelompok dan pimpinannya digelar kalula dengan datangnya la ubbi yang
digelar to manurung ( manurungge ri matajang ) atau mata silompo-e. Maka
terjadilah penggabungan kelompok-kelompok tersebut termasuk cina, barebbo,
awangpone dan palakka. Pada saat pengangkatan to manurung mata silompo- e
menjadi raja bone, terjadilah kontrak pemerintahan berupa sumpah setia antara
rakyat bone dalam hal ini diwakili oleh penguasa cina dengan 10 manurung ,
sebagai tanda serta lambang kesetiaan kepada rajanya sekaligus merupakan
pencerminan corak pemerintahan kerajaan bone diawal berdirinya. Disamping
penyerahan diri kepada sang raja juga terpatri pengharapan rakyat agar supaya
menjadi kewajiban raja untuk menciptakan keamanan, kemakmuran, serta
terjaminnya penegakan hukum dan keadilan bagi rakyat. Adapun teks sumpah yang
diucapkan oleh penguasa cina mewakili rakyat bone berbunyi sebagai berikut ;
“ Angikko kuraukkaju riyaaomi’ri riyakkeng
kutappalireng elomu elo rikkeng adammukkuwa mattampako
kilao.. Maliko kisawe. Millauko ki abbere.
Mudongirikeng temmatippang. Muamppirikkeng
temmakare. Musalimurikeng temmadinging “
terjemahan bebas ;
“ engkau angin dan kami daun kayu, kemana berhembus kesitu
kami menurut kemauan dan
kata-katamu yang jadi dan berlaku atas kami, apabila engkau
mengundang kami menyambut
dan apabila engkau meminta kami memberi, walaupun anak
istri kami jika tuanku tidak senangi kamipun tidak
menyenanginya, tetapi engkau menjaga kami agar tentram,
engkau berlaku adil melindungi agar kami makmur
dan sejahtera engkau selimuti kami agar tidak kedinginan ‘
kutappalireng elomu elo rikkeng adammukkuwa mattampako
kilao.. Maliko kisawe. Millauko ki abbere.
Mudongirikeng temmatippang. Muamppirikkeng
temmakare. Musalimurikeng temmadinging “
terjemahan bebas ;
“ engkau angin dan kami daun kayu, kemana berhembus kesitu
kami menurut kemauan dan
kata-katamu yang jadi dan berlaku atas kami, apabila engkau
mengundang kami menyambut
dan apabila engkau meminta kami memberi, walaupun anak
istri kami jika tuanku tidak senangi kamipun tidak
menyenanginya, tetapi engkau menjaga kami agar tentram,
engkau berlaku adil melindungi agar kami makmur
dan sejahtera engkau selimuti kami agar tidak kedinginan ‘
Budaya masyarakat bone demikian tinggi mengenai sistem norma
atau adat berdasarkan lima unsur pokok masing-masing : ade, bicara, rapang,
wari dan sara yang terjalin satu sama lain, sebagai satu kesatuan organis dalam
pikiran masyarakat yang memberi rasa harga diri serta martabat dari pribadi
masing-masing. Kesemuanya itu terkandung dalam satu konsep yang disebut “ siri
“merupakan integral dari ke lima unsur pokok tersebut diatas yakni pangadereng
( norma adat), untuk mewujudkan nilai pangadereng maka rakyat bone memiliki
sekaligus mengamalkan semangat/budaya ;
Sipakatau artinya : saling memanusiakan , menghormati /
menghargai harkat dan martabat kemanusiaan seseorang sebagai mahluk ciptaan
allah tanpa membeda - bedakan, siapa saja orangnya harus patuh dan taat
terhadap norma adat/hukum yang berlaku.
Sipakalebbi artinya : saling memuliakan posisi dan fungsi
masing-masing dalam struktur kemasyarakatan dan pemerintahan, senantiasa
berprilaku yang baik sesuai dengan adat dan budaya yang berlaku dalam
masyarakat
Sipakainge artinya: saling mengingatkan satu sama lain,
menghargai nasehat, pendapat orang lain, manerima saran dan kritikan positif
dan siapapun atas dasar kesadaran bahwa sebagai manusia biasa tidak luput dari
kekhilafan dengan berpegang dan berpijak pada nilai budaya tersebut diatas,
maka system pemerintahan kerajaan bone adalah berdasarkan musyawarah mufakat.
Hal ini dibuktikan dimana waktu itu kedudukan ketujuh ketua kaum ( matoa anang
) dalam satu majelis dimana menurunge sebagai ketuanya ketujuh kaum itu diikat
dalam satu ikatan persekutuan yang disebut kawerang, artinya ikatan persekutuan
tana bone. Sistem kawerang ini berlangsung sejak manurunge sebagai raja bone
pertama hingga raja bone ke ix yaitu lappatawe matinroe ri bettung pada akhir
abad ke xvi.
Pada tahun 1605 agama islam masuk di kerajaan bone dimasa
pemerintahan raja bone ke x latenri tuppu matinroe ri sidenreng. Pada masa itu
pula sebuatan matoa pitu diubah menjadi ade pitu ( hadat tujuh ), sekaligus
sebutan matoa mengalami pula perubahan menjadi arung misalnya matua ujung
disebut arung ujung dan seterusnya. Demikian perjalanan panjang kerajaan bone,
maka pada bulan mei 1950 untuk pertama kalinya selama kerajaan bone terbentuk
dan berdiri diawal abad ke xiv atau tahun 1330 hingga memasuki masa kemerdekaan
terjadi suatu demonstrasi rakyat dikota watampone yaitu menuntut dibubarkannya
negara indonesia timur, serta dihapuskannya pemerintahan kerajaan dan
menyatakan berdiri dibelakang pemerintah republik indonesia beberapa hari
kemudian para anggota hadat tujuh mengajukan permohonan berhenti.
Disusul pula beberapa tahun kemudian terjadi perubahan nama
distrik/onder distrik menjadi kecamatan sebagaimana berlaku saat ini. Pada
tanggal 6 april 1330 melalui rumusan hasil seminar yang diadakan pada tahun
1989 di watampone dengan diperkuat peraturan daerah kabupaten dati ii bone no.1
tahun 1990 seri c, maka ditetapkanlah tanggal 6 april 1330 sebagai hari jadi
kabupaten bone dan diperingati setiap tahun .
B.
Letak wilayah
kabupaten bone sebagai salah satu daerah yang berada dipesisir timur sulawesi selatan memiliki posisi strategis dalam perdagangan barang dan jasa di kawasan timur indonesia, yang secara administratif terdiri dari 27 kecamatan, 333 desa dan 39 kelurahan, yang letaknya 174 km kearah timur kota makassar, berada pada posisi 4° 13’- 506’ lintang selatan dan antara 119° 42’-120° 30’ bujur timur.
kabupaten bone sebagai salah satu daerah yang berada dipesisir timur sulawesi selatan memiliki posisi strategis dalam perdagangan barang dan jasa di kawasan timur indonesia, yang secara administratif terdiri dari 27 kecamatan, 333 desa dan 39 kelurahan, yang letaknya 174 km kearah timur kota makassar, berada pada posisi 4° 13’- 506’ lintang selatan dan antara 119° 42’-120° 30’ bujur timur.
Untuk
jelasnya 27 kecamatan di kabupaten bone dicantumkan sebagai berikut ;
1. Kecamatan tanete riattang
2. Kecamatan tanete riattang barat
3. Kecamatan tanete riattang timur
4. Kecamatan palakka
5. Kecamatan awangpone
6. Kecamatan sibulue
7. Kecamatan barebbo
8. Kecamatan ponre
9. Kecamatan cina
10. Kecamatan mare
11. Kecamatan tonra
12. Kecamatan salomekko
13. Kecamatan patimpeng
14. Kecamatan kajuara
15. Kecamatan kahu
16. Kecamatan bontocani
17. Kecamatan libureng
18. Kecamatan lappariaja
19. Kecamatan bengo
20. Kecamatan lamuru
21. Kecamatan tellu limpoe
22. Kecamatan ulaweng
23. Kecamatan amali
24. Kecamatan ajangale
25. Kecamatan dua boccoe
26. Kecamatan tellu siattinge
27. Kecamatan cenrana
1. Kecamatan tanete riattang
2. Kecamatan tanete riattang barat
3. Kecamatan tanete riattang timur
4. Kecamatan palakka
5. Kecamatan awangpone
6. Kecamatan sibulue
7. Kecamatan barebbo
8. Kecamatan ponre
9. Kecamatan cina
10. Kecamatan mare
11. Kecamatan tonra
12. Kecamatan salomekko
13. Kecamatan patimpeng
14. Kecamatan kajuara
15. Kecamatan kahu
16. Kecamatan bontocani
17. Kecamatan libureng
18. Kecamatan lappariaja
19. Kecamatan bengo
20. Kecamatan lamuru
21. Kecamatan tellu limpoe
22. Kecamatan ulaweng
23. Kecamatan amali
24. Kecamatan ajangale
25. Kecamatan dua boccoe
26. Kecamatan tellu siattinge
27. Kecamatan cenrana
C.
Luas
luas wilayah kabupaten bone 4.556 km2 dengan rincian lahan sebagai berikut :
- persawahan : 88.449 ha
- tegalan/ladang : 120.524 ha
- tambak/empang : 11.148 ha
- perkebunan negara/swasta : 43.052,97 ha
- rutan : 145.073 ha
- padang rumput dan lainnya : 10.503,48 ha
luas wilayah kabupaten bone 4.556 km2 dengan rincian lahan sebagai berikut :
- persawahan : 88.449 ha
- tegalan/ladang : 120.524 ha
- tambak/empang : 11.148 ha
- perkebunan negara/swasta : 43.052,97 ha
- rutan : 145.073 ha
- padang rumput dan lainnya : 10.503,48 ha
D.
Batas wilayah
- sebelah utara berbatasan kabupaten wajo, soppeng
- sebelah selatan berbatasan kabupaten sinjai,gowa
- sebelah timur berbatasan teluk bone
- sebelah barat berbatasan kabupaten maros, pangkep, barru
- sebelah utara berbatasan kabupaten wajo, soppeng
- sebelah selatan berbatasan kabupaten sinjai,gowa
- sebelah timur berbatasan teluk bone
- sebelah barat berbatasan kabupaten maros, pangkep, barru
E.
Demografi
jumlah penduduk 655.091 jiwa terdiri dari : pria 308.433 jiwa dan wanita 346.658 jiwa dengan kepadatan rata-rata 140 jiwa/km2
jumlah penduduk 655.091 jiwa terdiri dari : pria 308.433 jiwa dan wanita 346.658 jiwa dengan kepadatan rata-rata 140 jiwa/km2
F.
Iklim
wialayah kabupaten bone termasuk daerah beriklim sedang. Kelembaban udara berkisar antara 95% -99% dengan tempratur berkisar 260c – 340%. Pada periode april – september, bertiup angin timur yang membawa hujan. Sebaliknya pada bulan oktober-maret bertiup angin barat, saat dimana mengalami musim kemarau di kabupaten bone.
Selain kedua wilayah yang terkait dengan iklim tersebut, terdapat juga wilayah peralihan, yaitu: kecamatan bontocani dan kecamatan libureng yang sebagian mengikuti wilayah barat dan sebagian lagi wilayah timur. Rata-rata curah hujan tahunan diwilayah bone bervariasi, yaitu: rata-rata < 1.750 mm; 1750 – 2000 mm; 2000 – 2500 mm dan 2500 – 3000 mm.
Pada wilayah kabupatan bone terdapat juga pengunungan dan pembuktian yangdari celah-celah terdapat aliran sungai. Disekitanya terdapat lembah yang cukup dalam. Kondisi sebagai yang berair pada musim hujan kurang lebih 90 buah. Namun pada musim kemarau sebagian mengalami kekeringan, kecuali sungai yang cukup besar, seperti sungai walenae, cenrana, palakka, jaling, bulu-bulu, salomekko, tobunne dan sebagai lekoballo.
wialayah kabupaten bone termasuk daerah beriklim sedang. Kelembaban udara berkisar antara 95% -99% dengan tempratur berkisar 260c – 340%. Pada periode april – september, bertiup angin timur yang membawa hujan. Sebaliknya pada bulan oktober-maret bertiup angin barat, saat dimana mengalami musim kemarau di kabupaten bone.
Selain kedua wilayah yang terkait dengan iklim tersebut, terdapat juga wilayah peralihan, yaitu: kecamatan bontocani dan kecamatan libureng yang sebagian mengikuti wilayah barat dan sebagian lagi wilayah timur. Rata-rata curah hujan tahunan diwilayah bone bervariasi, yaitu: rata-rata < 1.750 mm; 1750 – 2000 mm; 2000 – 2500 mm dan 2500 – 3000 mm.
Pada wilayah kabupatan bone terdapat juga pengunungan dan pembuktian yangdari celah-celah terdapat aliran sungai. Disekitanya terdapat lembah yang cukup dalam. Kondisi sebagai yang berair pada musim hujan kurang lebih 90 buah. Namun pada musim kemarau sebagian mengalami kekeringan, kecuali sungai yang cukup besar, seperti sungai walenae, cenrana, palakka, jaling, bulu-bulu, salomekko, tobunne dan sebagai lekoballo.
A. Sumber daya alam di kab. bone
1.
Perikanan
2.
Berbagai
macam peternakan, yaitu:
a.
Sapi
b.
Kambing
c.
Ayam
d.
Kuda
3.
Berbagai
macam hasil pertanian dan tanaman pangan, yaitu:
a.
Padi
b.
Kacang
kacangan
c.
Cengkeh
d.
Tanaman
kakao
e.
Kelapa
f.
Kedelai
g.
Jagung
B. Industi kecil menengah yang
terdapat di kabupaten bone, yaitu:
1.
Produk
ikan asin
2.
Produk
berbagai macam keripik seperti:
a.
Keripik
pisang
b.
Keripik
singkong
3.
Produk
berbagai macam manisan
4.
Produk
kerajinan dari kayu dan rotan seperti:
a.
Songkok
recca’
5.
Produk
batu bata
C.
Pariwisata yang terdapat di
kabupaten bone, yaitu:
1.
Tanjung
pallette
2.
Pantai
tete
3.
Goa
mampu
4.
Bola
soba’
5.
Musium
la pawaaoi
6.
Permandian
bonto jai
Tidak ada komentar:
Posting Komentar